*Tenonettonettonetoneeeeet.....*
Alarm handphone zara berbunyi, dia kebangun... Zara bangun dengan badan
penuh keringat.
"Za, kamu kenapa? Kok keringetan gitu? Abis mimpi ketemu
setan?" Kata dya
"Aku mimpi, aku mimpi dy? Aku cuma mimpi dya?" Kata zara gak
percaya
"Hahha, aku gak tau kamu mimpi apa engga. Yang aku tau kamu dari
semalem tiduuurrr dan baru bangun pagi ini. Wake up lazy girl! Kita mau pulang
ke jakarta sekarang. Cepet mandi gih, kamu bau hahaha bian aja udah wangi
tuh," kata dya mengejek zara
"Iya dong aku udah mandi, kamu bau za hahha, mandi gih!" Kata bian sambil
melempar handuk nya zara
Zara masih bengong gak percaya, ternyata semuanya hanya mimpi buruk
zara. Bian zara dan dya masih bersahabat sampe saat ini. Dan mereka pun masih
di jogja.
Zara
tiba2 menangis sekejer2 nya.
"Loh za, kamu kenapa? Tenang za... Coba ceritain mimpi kamu..." Kata dya sambil memeluk zara
"Eh kok nangis kamu mimpi apa za?" Kata bian yang ikutan panik
"Aku mimpi kita pisah, karna salah paham, aku mau jujur sama kalian
berdua. Kita sekarang harus buka2an sama perasaan masing2. Bi, kamu suka kan
sama dya? Soalnya dya suka sama kamu, dya selalu nungguin kamu untuk bilang suka ke dia!" Tanya zara
Bian terlihat kaget sama omongannya zara, dya pun lebih kaget dan
mukanya memerah.
"Kok kamu ngomong begini sih za? kita kan udah sepakat gak ngomongin hal ini di depan bian.." Kata dya
"Aku gak mau kita salah paham, aku gak mau kejadian seperti apa
yang dimimpi aku" kata zara
"Oke , za, dy. Aku mau jujur, aku suka sama dya udah lama. Aku sayang
kamu dy. Niatnya di perjalanan pulang nanti, aku mau ngomong hal ini sama kamu
dy. Aku nunggu waktu yang tepat. Dan aku pikir nanti adalah waktu yang
tepat, tapi karna kita harus buka2an sekarang, ya aku rasa waktu yang tepat itu
adalah saat ini"
" Nadya Maya Sakura, aku mau kita gak cuma jadi sahabat" kata bian sambil memegang tangannya dya
" Nadya Maya Sakura, aku mau kita gak cuma jadi sahabat" kata bian sambil memegang tangannya dya
Dya
bengong, dya bener2 gak percaya bian ngomong hal ini. Dan suasana seperti ini sangatlah romantis, dan ini jauh lebih sempurna. Lalu zara mengagetkan. Dan ngomong...
"Dy, aku mau jujur sama kamu. Tapi kamu janji kamu jangan marah
sama aku. Bian, kamu juga jangan ngejauh dari aku. Janji? " Kata zara
Bian dan dya mengangguk.
"Aku juga sayang sama bian. Lebih dari sahabat, aku penuh harap
sama bian. Tapi stelah kamu bilang suka sama bian, dan aku rasa kamu lebih
tepat buat bian. Aku ngubur dalam2 perasaan aku ini. Sekarang, saat ini, aku
udah bener2 sayang sama kalian berdua sebagai sahabat. Kamu dan bian udah gak
ada bedanya lagi di hati aku. Aku mohon dy, bi, kalian harus jadian ya. Aku mau
kamu dan bian gak cuma saling suka tapi harus berani bertanggung jawab sama apa
yang kalian rasain. Mau gak dy?"
Dya
makin bengong denger pengakuan zara. Tapi gak ada rasa kesel sedikit pun di
hati dya.
Akhirnya dya dan bian bisa mempertanggung jawab kan hatinya masing2.
Mereka jadian di kota jogja. Kota yang punya banyak cerita. Jogja adalah awal untuk dya dan bian.
Lalu mereka pun pulang ke Jakarta.
Lalu mereka pun pulang ke Jakarta.
Di
stasiun mereka bertiga nunggu kereta tujuan jakarta. Dan gak disangka-sangka.....
to be continued....
No comments:
Post a Comment