Sunday, June 16, 2013

Masih Butuh Alasannya? Aku tak tau.

Masih butuh alasan?

     Maaf, kalau aku lancang. Oke aku mengaku, belakangan ini aku memperhatikan mu. Aku memperhatikan matamu, memperhatikan cara jalan mu  memperhatikan setiap detil dari mu, dan itu aku lakukan secara diam-diam.
      Oke, aku pengecut! Memang. Aku hanya berani tersenyum di belakang mu, aku hanya betani melambaikan tangan saat kau menjauh sampai kau tak terlihat lagi  aku hanya berani memperhatikan mu dati jauh, tanpa kamu tau ada suara aneh di dadaku jika kamu lewat di depanku. Bodoh bukan? Tak apa.
       Awalnya aku hanya bergurau di depan teman-temanku. Jika aku mencintaimu. Oh tidak, lama kelamaan aku benar-benar jatuh hati padamu. Dan aku tidak punya satupun alasan logis kenapa aku sangat menggilaimu. Oke aku tau aku sangat BODOH!
      Kamu begitu nyata dalam otakku. Setiap harinya, ada memory ekstra dalam otakku yang telah tersedia untukmu. Entah siapa yang menyediakan itu? Jangan tanya padaku.
      Cinta tanpa kata, kamu yang tak banyak bicara saja sudah menyihir aku yang tadinya hampir waras menjadi sangat gila. Mengubahku, dari yang menganggap cinta itu busuk menjadi sangat menganggap itu hal yang manis. Jika cinta pun busuk, aku rela jika harus menerima kebusukan itu.
      Hai, kamu yang suka memakai baju kotak-kotak, apa kamu sadar kalau ada wanita bodoh yang setiap harinya memperhatikanmu? Dan setelahnya, dengan bodoh menghayalkan mu, dan tersenyum sendiri?
       Apa rasanya jadi kamu, yang selalu aku kagumi setiap harinya. Kamu terlalu tidak perasa atau aku yang sangat jago menyimpannya. Menutup semuanya dari depan matamu, dan menunjukan segalanya di balik punggungmu. Tolol kan! Iya!
      Dan ini bukan lelucon seperti yang aku biasa lakukan. Ini bukan srkedar kebodohan atau ketololan biasa. Jika ini harus disebut bodoh, ini adalah hal bodoh yang paling manis, yang aku rasakan. Hal bodoh yang aku relakan untuk terulang setiap kali bertemu kamu.
      Dan sekali lagi, aku belum menemukan alasan yang tepat untuk menganggap semua ini adalah hal yang logis. Beritahu aku jika kamu mendapat alasannya..

     untuk kamu yang membuat aku menjadi tolol.

Wednesday, June 5, 2013

Hanya berani senyum di belakangmu..

      Buat Kamu Yang Aku Perhatikan Secara Diam-diam.
    
     Berbicara dengan mu itu adalah hal terlangka buat aku. Baru sadar kalau kita gak pernah ngobrol sedikitpun. Sejauh ini hanya 3 kata yang keluar dari mulutmu. Itu pun hanya tentang matematika.
      Kau fana untukku di dunia nyata. Tapi kau nyata di khayalku.
      Entah kapan ketololan ini dimulai. Memperhatikan mu secara diam-diam dan tersenyum setelahnya adalah ketololan dari sebuah kebodohan buatku.
     Entah apa juga yang buat aku bisa gila seperti ini. Berbicarapun gak pernah tapi kenapa bisa segila ini aku mengagumimu?
     Aku ingin melihat matamu yang tertunduk dan ditutupi sehelai atau mungkin lebih poni mu yang terjatuh tidak sengaja.
     Bisa saja aku berbicara sok kenal dan sok akrab dengan mu, tapi jika didepanmu aku kaku, dan ada suara menyerupai drum di dadaku. Entah apa namanya, mungkin kamu bisa menjelaskan?

      Melihat kamu tersenyum di seberang sana saja aku sudah ikut tersenyum. Apalagi kalau aku bisa mendekapmu atau setidaknya aku berani untuk menyapamu. Tapi aku hanya berani senyum dibalik badanmu, dibelakang wajahmu. Tidak secara terang-terangan.
      Bodoh ya? Memang.. Tapi kebodohanku mempunyai maksud. Maksud agar kamu terus aku kagumi, agar kamu terus aku perhatikan dengan kegriliyaanku.
      Aku rela aku disebut tolol oleh semua orang, aku rela aku di sebut gila. Aku rela jika itu beralaskan nama kamu. Aku mungkin akan terus begini, sampai orang sedingin kamu berubah menjadi hangat.
      Walaupun aku gak tau makhluk atau pemanas apa yang akan buat kamu menjadi  hangat, atau kamu tersenyum untuk ku, sekali saja..
      Bodoh? ya memang! Gila? Tentu saja!
      Aku adalah orang gila terwaras yang masih mempunyai pikiran walaupun hanya memikirkan kamu....

Friday, May 31, 2013

Cinta Segi Ruwet

Cinta Segi Ruwet...

     Namanya juga cinta. Kadang sedih kadang seneng, kadang kita ngerasa konyol, kadang ngerasa bodoh, kadang ngerasa jleb, kadang emosi kadang juga kangen. Ya begitulah cinta.
      Setiap hari saya bertemu dengan banyak orang. Dengan bos, dengan karyawan, dengan security, dengan istri bos, anaknya bos, sampai pernah saya bertemu mertua bos.
      Pekerjaan saya hanya seorang cleaning service. Walaupun saya hanya berjabatan rendah saya berjanji akan menjadi cleaning service yang terbaik. Ya, kalau kamu tidak bisa jadi jalan raya jadilah jalan setapak yang menghubungkan ke mata air. Benar bukan?
     Setelah bekerja saya lanjut untuk menimba ilmu di salah satu universitas. Saya mengambil kelas malam. Kata ibu saya, pendidikan itu penting, jadi tidak perlu bermewah-mewah asal pendidikan harus tinggi.
     Salah satu dosen saya, bu rahmi, sering menjadi tempat curhat saya begitupun dia. Kami sering sharing masalah apapun dari urusan perkuliahan sampai urusan pribadi.
     Saat ini bu rahmi sedang menjalani ta'aruf dengan seorang pria. Pria ini dikenalnya dari teman ayahnya.
     Dia bercerita, sebenarnya dia punya pilihannya sendiri, yang sedang kuliah di negeri orang, Belanda. Tapi ayahnya tidak bisa menunggu lagi.Ya, bu rahmi memang sudah tidak muda lagi. 29 tahun, umur yang telah matang untuk sebuah komitmen. Walaupun acara ta'aruf ini tidak dia terima sepenuhnya tapi dia tetap menghargai ayahnya. Orangtua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Begitulah kata ayahnya bu rahmi.
     ......
     Waktu terasa cepat hari ini. Di meja resepsionis, ada 2 orang wanita yang berbeda generasi. Seperti sedang marah-marah. Ya memang mereka sedang emosi, berteriak-teriak sambil menggebrak-gebrak meja resepsionis. Mereka menuntut ingin bertemu si Bos.
       Kata wanita setengah baya itu, anaknya telah hamil atas perbuatan si Bos (katanya). Mba mila, sang resepsionis, kebingungan menghadapi ibu dan anak itu. Si Bos pun sedang tak ada di ruangannya. Mba Mila telah menjelaskan pada ibu itu, tapi dia tak mau mengerti, dia mau ketemu Bos sekarang juga. Akhirnya saya mencoba membantu mba Mila yang seharusnya sudah pulang setengah  jam lalu, setelah 15 menit kemudian ibu dan anaknya, yang bernama indira, mau mengerti dan dengan terpaksa pulang tanpa ada hasil apapun.
      Saya agak terkejut mendengar si Bos seperti itu. Karena kesehariannya si Bos, orangnya sopan dan ramah.
     .........
       Keeesokannya bu Rahmi bercerita dia telah bertemu calonnya kemarin. Dan dia sangat senang, katanya orangnya baik dan terlihat sangat tampan dan mapan. Bu Rahmi bersemangat sekali bercerita calonnya tersebut. Saya pun sangat senang jika bu Rahmi senang.
      Pada saat di jalan saya melihat istri si Bos sedang bermesraan dengan seorang pria muda, mungkin seumuran dengan saya. Saya tidak mau berspekulasi terlalu jauh, saya tidak punya masalah dengan hidup orang lain, tapi jika itu anaknya pastilah tidak mungkin.
       ........
      Hari ini Indira dan ibunya kembali lagi ke kantor, dan tetap memaksa untuk bertemu si Bos, yang baru saja terbang ke Singapure untuk urusan bisnis. Ibunya Indira makin naik pitam, dia terus marah-marah tanpa memberi kesempatan mba Mila untuk berbicara. Dia memaksa masuk ke ruangan si Bos. Dan benar saja nihil hasilnya.
     .......
      Sudah waktunya makan siang, saya pun harus mengisi perut sejenak, ternyata saya bertemu dengan Indira bersama seorang pria yang sebaya. Dan wajah itu tak asing, dia adalah anak nya si Bos. Mereka terlihat mesra walaupun di tempat umum seperti ini. Saya berusaha tidak melihat. Setelah kira-kira 10menit, anak si Bos pergi meninggalkan Indira. Dengan sedikit ragu saya menghampiri Indira yang terlihat agak kaget. Saya tidak bermaksud untuk ikut campur tapi ternyata Indira lah yang menceritakan permasalahannya. Memang terdapat skandal si Bos dengan Indira, tapi saat itu Indira sedang mempunyai hubungan special dengan anaknya si Bos. Tanpa Indira tau kalau kedua pria itu ada hubungan darah. Indira pun tak tau anak dalam kandungannya itu adalah anak hasil benih siapa. Indira jug merasiakan semua ini dari si Bos dan anaknya Bos. Indira cerita, kalau dia begini hanya karena materi. Dia harus membiayai adeknya yang masih kuliah. Dan bapaknya yang sudah 5 bulan di rumah sakit. Satu sisi kasihan melihat wanita cantik ini, tapi hal yang dia lakukan tidak ada benarnya.
      ......
       Bu Rahmi ingin menjodohkan saya dengan murid kelas sebelah. Katanya anaknya pintar,  giat dan juga baik.
      Sebenarnya saya kurang tertarik karena hidup saya sudah ribet dengan urusan saya sendiri, saya sampai lupa saya juga butuh cinta. Menurut saya cinta itu munafik. Ibu saya di tinggal oleh ayah saya yang entah bagaimana bentuknya. Si Bos bermain api dengan pacar anaknya sendiri, lain lagi dengan istrinya yang terlihat mesra dengan pria muda. Jadi apa kan masih ada cinta murni? Bullsh*t.
      Tapi biarlah bu Rahmi ingin sekali mengenalkan saya pada murid kebanggaannya itu. Saya menurut saja, karena bu Rahmi itu sudah seperti kakak saya sendiri.
      Namanya Dimas, ya memang Dimas adalah pribadi yang santun dan sangat baik. Dia mau menerima saya apa adanya. Tapi saya belum terlalu memikirkan hal yang jauh, saya hanya ingin berteman dengan Dimas.
      .......
      Hari ini bu Rahmi ingin mengajak saya dan Dimas untuk makan malam bersama dia dan tunangannya. Saya pun mengiyakan permintaan bu Rahmi. Saya dan Dimas telah menunggu cukup lama.
      Sejam sudah berlalu. Dan akhirnya bu Rahmi muncul dengan menggandeng seorang pria. Si Bos.
         Saya sangat kaget bercampur salah tingkah. Saya bingung harus berbuat apa saat itu. Saya berpura-pura  tenang. Dan tetap mempertahankan senyum saya. Begitu pun dengan si Bos yang terlihat sangat  salah tingkah.
       Tanpa bisa di hindari kami tetap makan bersama saat itu. Saya berpura-pura tidak mengenal si Bos. Kami tidak banyak bicara malam itu. Bu Rahmi lah yang berbicara banyak. Dan malam itu makan malam terenak dan sekaligus terburuk yang pernah saya makan. Makan dengan orang yang busuk yang pintar menyimpan rahasia.
     ......
     Saya pun mencoba untuk melihat sekali lagi, apakah itu Dimas sungguhan atau hanya bayangan saja. Saya berpapasan dengan istri si Bos yang sedang menggandeng pria muda. Dimas. Saya pun melihat keduanya yang melihat saya dan terlihat sangat kaget. Saya segera bergegas menjauhi mereka. Benar apa yang saya bilang "Cinta itu Munafik" .
      Dimas dan saya ternyata tidak berhasil. Tidak jauh dengan kisahnya bu Rahmi. Si Bos mengaku kalau dia telah beristri dan mempunyai anak. Si Bos memang sangat awet muda, wajahnya tak setua umurnya. Jelas saja bu Rahmi tertipu.
      .......
      Indira kembali lagi ke kantor, kini dia tidak bersama ibunya tapi kini dengan adiknya. Adiknya yang dia banggalan akan sukses karna dia mati-matian membiayai adiknya tersebut. Saya masih sangat shock dengan skandal Dimas dan istri si Bos.  Sekarang saya makin shock ternyata Dimas adalah adiknya Indira. Kelakuan kakak nya tidak jauh dengan kelakuan adik laki-lakinya itu yang menjadi simpanan istri si Bos.
      Dan di ruangan si Bos sedang terjadi pertengkaran hebat antara si Bos dengan Istrinya. Indira memaksa masuk dan makinlah terjadi pertengkaran yang harus di pisahkan oleh security. Disitu istri si Bos tau kalau pacarnya itu adalah adik dari selingkuhan suaminya. Dan Indira masih meminta pertanggung jawaban si Bos atas perbuatan mereka.
     .......
      Akhir cerita, si Bos dan istrinya resmi berpisah. Dimas dan istri si Bos juga sudah tidak bersama-sama lagi.
     Indira pun melahirkan anak perempuan yang cantik di dampingi suaminya.  Si Bos.     Dan si Bos ingin tau apakah anak cantik itu adalah darah dagingnya atau bukan. Tes DNA pun di lakukan dan hasilnya anak cantik itu bukanlah anaknya. Tapi si Bos sudah terlajur cinta pada Indira.
     Dan bu Rahmi pun menyusul pilihan hatinya ke Belanda.
      Dan ini adalah cinta segi...... Cinta segi ruwet yang pernah saya lihat.

Thursday, May 23, 2013

Sekedar coret-coretan.

      Masalah nya, kita. Bukan hanya aku....

       "Ini hanya masalah kecil mungkin, antara kita."
       Kali ini gw mau nulis-nulis gak jelas aja, tapi ya semoga bermanfaat.
      Ada banyak masalah cinta di sekitar gw. Si wanita yang terlalu sensitif, dan si pria yang kurang mengerti (katanya).
      Kadang wanita itu suka memperbesarkan masalah kecil (memang).
      Untuk remaja, atau yang masih peralihan dari remaja, banyak ya masalah yang ada. Dari mulai hal yang sepele, kayak "kamu terlalu cuek" , "kamu gak peka" , "kamu gak ngerti aku" , "kamu gak pernah kasih aku
bunga" sampe hal-hal yang rumit seperti orang ke 3, gak di setujuin orangtua, beda keyakinan dan lain-lain.
       Ya, banyak banget ya masalah yang ada di antara orang-orang yang sedang terikat.
        Setiap wanita berkumpul dengan teman-temannya pasti lah mereka membicarakan hal tersebut. Mungkin gak jauh beda dengan pria, mereka pun melakukan hal yang sama walaupun kadarnya berbeda. Mungkin wanita membicarakannya dalam waktu 30 - ~ (tak hingga). Sampai tengah malem, atau mungkin sampai berganti hari. Tapi mungkin kalo pria hanya 15-45 menit.
      Sebenarnya pria juga sosok yang memiliki otak dan hati sama dengan wanita. Yang sebenarnya ingin bilang juga "kamu gak ngerti aku, udah tau logika ku terpakai 90% dan hanya 10% nya berfikir yang tidak realistis, masih saja kamu menyuruhku menebak semua yang kamu rasakan, pikirkan! sebenarnya siapa yang kurang mengerti?". Benar bukan?
      Jika ada masalah ya lihatlah dari 2 sisi. Bayangkan jika kamu jadi dia. Balik saja posisinya. Dan temukan solusinya. Kecuali ada orang lain diantara kalian, tak perlu habis kan tissue, dan airmata. Hanya perlu siapkan diru untuk move on dan tinggalkan dia.
       Jika masalahnya itu adalah "kamu terlalu cuek" . Kalian para wanita coba pakai logika lebih banyak. Mungkin sebelum kenal kalian, si dia memang selalu cuek. Menanyakan kabar, atau sekedar bbm "hai" itu bukan kebiasaannya. Jangan sangkut pautkan ini dengan saat kalian tahap pdkt. Karena 180° orang berubah saat sedang pdkt. Biasanya jarang bangun pagi, jadi lebih sering, biasanya jarang mandi, jadi yang paling wangi sekampus. ya begitulah memang. Tapi jika sudah mencapai goalnya? Kadang kebiasaan lama nya muncul, dan sifat dasar seseorang akan terlihat. Solusinya? Hanha perlu pahami, kasih pengertian, jika gagal kasih sedikit shock terapi. Jangan kamu hanya main petak umpet di dalam hati aja. Menganggap semua baik2 saja padahal tidak itu sulit ladies! Dan untuj para pria-pria di luaran sana ya cobalah lebih sering menonton film drama korea, agar kalian lebih "perasa" sedikit. *lol
      Inti dari semua masalah kalian itu hanya bicara, bicara, dan bicara apa adanya. Kalian tau ada sepasang orang yang tunarungu tapi mereka bisa bertahan hingga keduanya dipisahkan oleh maut? Bicaralah dari hati ke hati. jangan bercampur emosi.
       "Karena ini masalah kita, bukan hanya aku"

     Sekian.

Wednesday, May 22, 2013

MUSIM PECAH HATI...

     Kalau kalian di sakiti hatinya oleh seseorang, lalu kalian mengalami yang kau bilang "patah hati" kah?
     Apa kau pernah melihat atau mengalami sendiri, kejadian sebuah piring beling yang jatuh ke lantai secara tidak sengaja? Apa yang terjadi pada piring itu? Ia patah atau pecah?
      Sebenarnya ini hanya masalah kosakata, mungkin kosakata yang ku gunakan tidaklah baik untuk sebagian orang.
     Dulu, dulu sekali. Hatiku pernah mengalami yang aku sebut "pecah hati" . Mungkin kalian menganggap kosakata ini aneh, tapi aku akan menjelaskannya.
    
Asal mula musim pecah hati
...
       Musim baru di lingkungan gw. Ternyata musim tidak hanya ada 2. Selain musim hujan dan musim panas ternyata masih banyak musim yang lainnya.
     Saat ini di sekitar gw sedang terjadi 2musim yang bertolak belakang. "Musim jatuh cinta" dan "Musim pecah hati". Benar-benar bertolak belakang bukan?
    Kami berempat adalah sekelompok orang yang mengalami musim yang berbeda-beda. Yuriko dan Shila adalah wanita yang mengalami musim terindah, "Musim jatuh cinta" . Walaupun dalam musim yang sama, tetapi cara mereka berbeda-beda.
     Shila yang di taksir oleh senior, dan dia pun telah lama menyimpan satu musim di hati nya untuk si senior tersebut. Tanpa berlama-lama Shila dan Zee, nama senior itu, akhirnya mengalami satu musim yang sama. Dan mereka pun senang dan tak ingin segera pancaroba. Semoga saja.
    Lain halnya dengan Yuri. Tanpa pernah ada yang tau selain dirinya sendiri, Tuhan, dan gw.
     Dia sudah 5tahun suka sama Jono. Cowo asal Klaten ini, berhasil menarik perhatian Yuri sejak kita masih di SMA. Dan bukan kebetulan jika mereka di pertemukan kembali dalam 1kampus, dan 1kelas yang sama. Takdir yang sudah dirancang ini, agar Yuri cepat menyelesaikan urusan hatinya dengan Jono. Harusnya.
     Mungkin kalian menganggap Jono adalah cowo katrok dengan muka penuh tompel, dan berkemeja yang dikancing hingga mencekik leher nya setiap hari, dan bercelana bahan? Jika iya. Guys, you wrong!
     Jono. Cowo manis, yang sekaligus jago banget main futsal. Selain itu dia pinter dan gak cupu sama sekali. Penampilan Jono sih biasa aja, tapi entah kenapa Yuri cinta mati sama Jono. Yuri rela menolak beberapa orang yang suka padanya demi Jono. Sewaktu SMA, Yuri selalu memperhatikan Jono. Memperhatikan punggung Jono adalah hobi Yuri. Mengucapkan "goodbye"setelah Jono telah menjauh saat pulang sekolah. Memperhatikan Jono dan tak ada yang tahu. Itulah Yuri dengan keunikannya saat mencintai Jono secara diam-diam.
      Apapun yang Jono suka, Yuri pun akan suka. Tapi Yuri gak pernah menunjukan sesuatu yang special pada Jono. Yuri sangat menyimpan rapih rahasia hati nya itu. Jono pun tidak pernah terlihat dekat dengan seorang cewe pun. Apa dia homo? Oh my god, engga.  Gw yakin dia bukan orang kayak gitu. Menurutnya dia hanya mau pacaran sekali, dan orang itu untuk masa depannya. Yap, cukup prinsiple.
     Sampe sekarang pun sudah 5tahun lamanya Yuri secara diam-diam memperhatikan Jono. Ada apa dengan Yuri?
     Yuri rela dan betah untuk tetap di musimnya sendiri, walaupun musim hujan dan panas telah berganti berkali-kali.
     Jika di tanya mau sampai kapan hanya seperti ini? dia selalu jawab dengan senyum manisnya aja. Dan hanya menggeleng. Ya, Yuri cukup senang hanya dengan seperti ini saja. Cewe berlesung pipi satu itu emang agak aneh.
     Kita tinggalkan Yuri, dengan musim dan cinta griliya nya. Kita beralih ke Anya.
      Zafanya Khairunissa, nama yang cantik untuk orang yang memang cantik. Anyya sedang bermusim.....
     Didi, adalah pangeran hatinya. Anya terlihat sangat bahagia saat bersama didi. Sudah hampir 2bulan dia dekat dengan Didi. Tanpa adanya status diantara mereka, mereka pun terlihat cukup bahagia.
      Sepenting itukah status untuk seorang Anya? Jawabannya (harusnya) iya. Sudah 2bulan ini mereka sangat dekat. Sangat dekat. Terselip kata sayang, dan banyak kecupan di pembicaraan mereka di bbm. Cukup dengan tulisan seperti itu Anya sudah mengganggapnya cukup. Salah.
     Anya ternyata salah besar, suatu hari gw dan Anya pergi ke suatu mall dan sepulangnya kita dari mall kita mampir ke suatu cafe. Dan disana terlihat Didi dengan seorang wanita yang tengah hamil muda yang ia panggil "istri".
      Memang umur Didi dan Anya terpaut 6tahun. Didi telah bekerja di perusahaan swasta di Jakarta. Salahnya Anya tidak benar-benar mengenal Didi dengan baik.
     Saat itu Anya seperti di tampar dan tersungkur hingga lapis bumi yang paling bawah. Didi pun dengan santai memperkenalkan Anya pada ibu muda itu, istrinya, Didi memperkenalkan Anya sebagai adik jauh nya. Brengsek.
      Pecah hati, sedang di alami Anya. Itulah mengapa sebutan patah hati tidak dikenal oleh Anya, dan mungkin gw. Hati nya "pecah" bukan "patah". Terbelahnya banyak bukan hanya dua.
      Ada lagi yang belum diceritakan. Gw.
     Dari semua musim yang ada musim di hidup gw lah yang paling absurd. Kadang musim indah dan paling sering musim pecah hati. Kemarin, adalah awal musim pecah hati gw.
     Awalnya hubungan gw dan Fiko, itu sangat berjalan sesuai hati. Terlalu menjijikan jika ini dibilang special. Fiko adalah sosok yang pas saja saat ini. Lama kelamaan kami saling berjanji untuk mengikat hati dari orang lain. Entah kenapa bisa seserius ini.  Setiap hati punya cerita masing-masing, dengan kendala dan solusi nya sendiri.
     Suatu sore, gw kehilangan kabar dari Fiko. Karena terlalu khawatir, karna Fiko sedang sakit saat itu (katanya). Gw memberanikan ke kosannya. Dan saat itu musim indah hati gw berubah jadi semusim dengan Anya. Musim pecah hati.
      Fiko sedang bermesraan dengan sosok yang hampir membuat gw pingsan. Gara.
      Fiko akhirnya mengaku kalau dia memiliki perbedaan dengan lelaki kebanyakan. Akhirnya gw pun agak menerima dan berjanji akan merahasiakan ini dari teman teman  di kampus.
     Jadi kalian telah tau apa perbedaan dari pecah hati dan patah hati kan?
     Karena setiap kesakitan oleh hati, akan membuat hati mu pecah bukan hanya terbelah dua.

                                     Sekian :)
                           thanks for reading

Monday, February 25, 2013

My Cinderella Story



    
     Pernah kah kalian terjebak dalam khayalan atau imajinasi kalian sendiri?
     Pernahkah kalian berimajinasi sampai dijadikan ambisi untuk menjadi nyata?
     Jika belum, aku akan membagi kisah tentang imajinasi besarku.
     Dulu sekali waktu aku kecil, mungkin 15-17 tahun yang lalu, ibuku pernah bercerita tentang cinderella yang menemukan pangerannya lewat sepatu kacanya yang tertinggal, di cerita itu cinderella mempunyai peri yang bisa mengubah buah labu menjadi kereta kencana, yang bisa mengubah tikus-tikus menjadi kuda yang menarik kereta kencananya. Peri itu berkata kalau setelah jam 12 malam semuanya akan kembali seperti semula. Benar saja Cinderella menjadi upik abu kembali, setelah lonceng berbunyi yang tandanya sudah jam 12 malam tepat.
       Apakah sebelum jam 12 malam Cinderella itu hanya berimajinasi? Imajinasi yang diwujudkan seorang peri, apa itu hanya ilusi Cinderella. Dan kenapa sepatu Cinderella itu tertinggal? Apa ilusi dan imajinasi itu telah dibentuk oleh si ibu peri? Mengapa ukuran kaki seluruh wanita di kota itu tidak ada yang pas oleh sepatu yang ditinggalkan Cinderella? Apa seistimewa itukah ukuran kaki Cinderella? Mengapa pangeran tidak berkenalan dengan Cinderella? Sampai petunjuk satu-satunya menemukan Cinderella hanya dengan sepatu yang hanya tinggal sebelah?
      Mengapa? Ilusi dan imajinasi Cinderella menjadi nyata? Apa yang akan terjadi jika sepatu Cinderella tidak tertinggal? Apa yang akan terjadi jika peri itu tidak datang? Apa selama ini kita (para anak-anak) tidak mengetahui cerita sebenarnya yang dialami Cinderella. Apabila ternyata semua cerita itu hanyalah imajinasi Cinderella, atau imajinasi sang penulis sehingga anak-anak bermimpi agar menjadi Cinderella? Yang bisa bertemu pangeran berkuda putih yang gigih menemukan belahan jiwanya?
Siapakah pangeran itu? Apa pangeran itu tidak punya nama? Apa ada yang tahu nama sang pangeran? Apakah ini berarti setiap "Cinderella" mempunyai pangerannya masing-masing?
      Akibat sang penulis yang mengarang cerita Cinderella, inilah my Cinderella story.
     Aku bukan seorang upik abu, tapi aku seorang yang sedang berkhayal. Aku berkhayal mempunyai sepatu kaca yang cantik. Jadi kalau nanti aku melihat orang yang mirip pangeran, aku akan tinggalkan sepatuku di dekatnya. Agar nanti dia mencari ku.
      Sampai sekarang aku belum bisa menemukan sepatu kacaku, walau ada pangeran di dekatku saat ini. 3 tahun aku memperhatikan calon pangeranku. Dibalik meja ini aku selalu memperhatikannya, 3 tahun lamanya.
     Tahun pertama, di hari pertama aku melihatnya. Aku yakin dialah pangeran yang dikirim ibu peri untukku. Tapi, dia mendekap seorang Cinderella lain. Tapi tak apa, kupikir itu bukanlah Cinderellanya, akulah Cinderellanya. Bukankah sebelum bertemu Cinderella sang pangeran juga bertemu 1000 wanita lain?
      Setelah tahun kedua, aku masih melihat pangeranku menggenggam tangan wanita yang dia anggap itu adalah Cinderellanya. Tapi aku yakin, aku lah sang Cinderella mu hai pangeranku! Mengapa tak sedikitpun kau menoleh padaku.
      Hari demi hari sang pangeran berganti-ganti genggaman dan dekapan. Banyak sekali yang dia anggap Cinderella, tapi ternyata dia belum menemukan yang asli, karena Cinderella nya itu adalah aku. Akhir tahun kedua aku memperhatikannya, aku memberanikan diri untuk berbicara padanya. Pertama aku berdiri dihadapannya dan Cinderella palsu itu. Dia hanya melirik. Dan berlalu begitu saja.
      Dan esok harinya aku mencoba berbicara padanya, walau aku hampir ingin mati karenanya. Tapi tekad ku sudah bulat, aku harus meninggalkan sepatu di hadapannya, lalu berlari kencang, dan pasti dia akan mencariku.
       Tapi ibu peri ku belum tiba, siapa yang akan memberikanku sepatu kaca? Aku harus membuatnya sendiri! Aku lah ibu peri untuk diriku. Sesuai dengan yang aku bayangkan sepatu kaca ku jadi sudah. Aku taruh ini di hadapan sang pangeranku. Lalu aku berlari kencang. Seakan jam telah menunjukan jam 12 malam.
     Ternyata pangeranku tak mengejar aku. Dia hanya menyimpan sepatu kaca indah milikku.
     Dan lusa adalah tepat tahun ketiga aku memperhatikan pangeranku. Aku harus mendapatkannya. Aku harus memberitahunya bahwa akulah Cinderella nya. Akulah pemilik sepatu itu, akulah yang harusnya dia genggam tangannya, dia dekap erat saat hujan, dia kecup keningnya saat aku sedih. Bukan berbagai wanita yang selama ini dia genggam tangannya, dia rangkul tubuhnya. Dia usap airmatanya.
     Akhirnya tepat 3langkah dari hadapannya, aku berbicara
     "Hai pangeranku, aku lah Cinderella yang selama ini kamu cari, kaki ku lah yang pas dengan ukuran sepatu yang kamu temukan saat itu, akulah yang memperhatikanmu selama 3 tahun. Bersabar dan ikhlas melihat mu dengan wanita yang kamu anggap Cinderella mu, aku sabar sampai kamu menemukanku. Tapi, kamu tak kunjung mencariku. Kamu tak kunjung menemukanku, jadi cerita Cinderella yang selama ini aku ubah, Cinderella lah yang mencari pangeran, Cinderella lah yang sekarang menemukan pangeran. Dan itu kau dan aku"
    
    Pangeranku hanya terdiam. Dan hanya diam. Dia bingung, karna ini seperti bukan nyata untuknya. Dan dari kejauhan seorang wanita memakai sepatu kaca milikku, dan mempunyai pasangannya. Sekarang aku yang terkejut, aku yang menganggap ini bukan nyata.
     Dan memang,  ini hanyalah imajinasi Cinderella. Yang sedari tadi memperhatikan pangeranku, bersama Cinderella nya yang mengenakan sepasang sepatu kaca indah.
     Selama 3 tahun memang aku hanya bisa memperhatikan dari balik meja kashirku. Meja kerjaku, sambil berimajinasi tentang pangeranku yang selalu datang ke restoran tempatku bekerja. Imajinasiku, telah menjadi nyata di dunia khayalku. Dan kenyataannya, aku adalah imajinasi dalam tulisan ini.


Selesai..

Thanks for reading, semoga kita menemukan pangeran yang sedang membawa sebelah pasang sepatu kaca kita yang tertinggal. :)

Saturday, February 23, 2013

Catatan diam-diam Kinara..



Kinara...
     "Andai kamu tahu, apa yang aku rasakan. Aku ingin berteriak di depan wajah mu, meneriakan aku sayang kamu dari awal kita bertemu. Berteriak, bahwa selama ini wajahmu selalu ada di mimpiku. Dan berucap kamulah yang aku cari, kamulah yang aku tunggu. Tapi itu mustahil, menatap mata mu saja aku tak bisa lebih dari 2 detik. Tapi matamu terlalu sayang untuk tidak di lihat. Tapi mataku terlalu malu untuk melihatmu. Jadi aku hanya melihatmu dari jarak 5meter diantara kita mungkin lebih. Detail sekali memang, ya aku selalu mengingat hal yang detail tentangmu. Semua ucapan yang kamu katakan, jika kita berbicara aku selalu ingan setiap kata nya. Aku juga ingat berapa kali kamu senyum setiap melihat ku. Aku pun ingat berapa kali kamu tertawa setiap mendengar lelucon ku. Aku juga ingat bagaimana senyummu terukir di wajahmu. Aku ingat berapa kali kamu membuat ku kagum dengan kelebihanmu. Ya, aku selalu ingat hal yang mendetail tentang kamu, walau tak banyak orang tahu. Hanya aku dan seperempat bagian hatimu juga mungkin tahu. Sebagian lainnya menganggap itu hanya lelucon."
     Setelah menulis itu di salah satu lembar kertas dibukunya, Kinara merobeknya, lalu melipat sampai seperti gumpalan kertas yang tak berarti, lalu membuangnya.
      Memang cara terbaik untuk mencintai orang secara diam-diam adalah dengan menyembunyikan perasaannya secara diam-diam juga.
     Entah sudah berapa banyak kertas yang kinara buang. Terhitung sejak 2 tahun lalu Dia bertemu Gitara.
     Gitara dan Kinara di pertemukan dalam sebuah kelas semenjak 2 tahun lalu.
     Entah apa yang ada di pikiran Kinara saat bertemu orang itu.
     Gitara adalah orang yang selalu ada di mimpinya. Dan ternyata wajah itu nyata, wajah itu tidak hanya di mimpinya. Sangat terkejut saat Kinara melihat Gitara untuk pertama kalinya.
     Jauh sebelum bertemu Gitara, Kinara selalu bermimpi tentang seseorang. Orang yang tidak pernah dia lihat. Dan mimpi itu selalu sama setiap kali datang. Sesosok wajah yang Kinara yakin akan menjadi masa depannya.
      Dan tepat hari ini, Kinara bertemu dengan wajah itu, Kinara hanya bisa diam dan tanpa kata-kata saat bertemu Gitara.
      Selama 2 tahun Kinara pintar menyembunyikan hatinya dari siapapun. Kinara hanya bercerita pada secarik kertas lalu membuangnya. Selalu begitu sejak bertemu Gitara.
     Gitara adalah anak yang pintar di kelasnya. Anak dari seorang gitaris ini ternyata yang selalu ada di mimpi Kinara.
     Entah maksud apa, dan kenapa sesosok wajah itu benar-benar nyata. Mimpi Kinara ternyata nyata, bukan fantasi atau khayalan saja.
     " Hari ini adalah hari ulang tahun mu, yang berarti lusa adalah ulangtahun ku. Apa kamu ingat kalau lusa adalah ulang tahunku? Tak ingat pun tak apa. Aku sudah membuat kue ulang tahun untukmu. Tapi bodohnya aku, tak ada nyali untuk aku berikan padamu. Menatap mu saja tak lebih dari 2 detik, bagaimana memberi kue ini tanpa harus menatapmu? Apa aku bodoh? Apa aku dungu? Ah sudahlah, kue ini aku simpan saja, biar aku dan bayang wajahmu yang tertinggal di mimpiku semalam saja yang merayakannya. Merayakan ulang tahun "kita". "

     Setelah membuat kue yang akan diberikan pada Gitara, Kinara langsung menulis kata-kata itu lagi dalam secarik kertas. Tapi seperti biasa, setelah selesai dia melipatnya lalu membuangnya.
     Kinara juga tidak akan pernah memberikan kue buatannya sendiri pada Gitara. Nyali Kinara hanya sebatas biji buah jeruk.
     Dua tahun berturut-turut, Kinara hanya merayakan ulang tahun Gitara hanya dengan dirinya sendiri sambil dia membayangkan wajah Gitara yang tertinggal di pikirannya, sisa-sisa mimpi semalam.
      Kinara juga rajin mengumpulkan foto-foto Gitara, entah bagaimana caranya dia bisa dapat foto-foto Gitara. Mungkin karena dia suka sekali dengan fotografi, jadi teman sekelasnya sering memintanya untuk mengabadikan momen-momen di kelasnya. Jadi dengan mudah dia bisa mendapatkan foto Gitara secara eksklusif.
      Semua foto-foto itu tersimpan rapih di balik pintu kamarnya yang di tutupi oleh poster Taylor Lautner. Agar orang lain tidak ada yang tahu, ternyata dibalik poster aktor ganteng kesayangannya, ada foto-foto orang yang hidup dari mimpinya. Dia adalah Gitara.
       Sampai suatu hari, bertepatan dengan ulang tahun Kinara. Semua terungkap.

Gitara...
     
      "Andai kamu juga tahu, kalau aku tahu. Aku selama ini juga memperhatikanmu, sama seperti kau memeperhatikan aku. Aku juga memimpikan mu seperti kau memimpikanku. Aku sering menemukan catatan-catatan kecil mu di tempat sampah, dan aku yakin itu adalah tulisanmu. Aku selalu ingat juga berapa kali kamu tersenyum padaku, berapa kali kita tertawa bersama, dan selalu tidak lebih dekat dari 5meter jarak kita. Aku juga mengingat hal mendetail tentangmu. Hari ini adalah hari ulang tahunmu, dan aku ucapkan Selamat ulang tahun. Dan ini adalah catatan diam2ku yang pertama untukmu. Dan aku berikan juga hadiah kecil untukmu. Sebuah kalung yang tidak terlalu istimewa, tapi cukup cantik untukmu. Serta catatan-catatan mu yang selama ini kamu buang, dan mungkin tidak lengkap, aku kumpulkan dan aku tempel dalam sebuah buku, yang berjudul "catatan diam-diam Kinara" dan mungkin ini bagus jika kamu jadikan sebuah novel. Dari aku yang selalu ada di mimpi dan catatan-catatanmu.
    -Gitara Mesya Fachel- "
    
     Kinara hanya bisa terkejut tanpa bisa berkata apapun, melihat tulisan Gitara yang sengaja diselipkan di buku catatannya. Dan sekotak hadiah berisi buku dan kalung yang indah di dekat tasnya.
      Kinara menganggap ini hanya lelucon, ini tidak nyata atau ini hanya mimpi. Tapi tidak, ini nyata, ini bukan lelucon, dan ini adalah bukan salah satu mimpi Kinara. Gitara telah mengumpulkan beberapa catatan-catatan yang dibuang Kinara. Catatan yang penuh akan namanya. Kinara yakin dia telah menyimpan rapih rahasianya. Tapi ternyata tidak, Gitara telah tahu. Entah harus senang atau marah, atau sedih, atau malu.
      Keesokan harinya Kinara memberanikan diri memakai kalung yang di berikan Gitara.
      Sesampainya di kelas Kinara hanya melirik pada Gitara, dan Gitara hanya tersenyum. Tanpa bicara.
      Mereka masih terus mencintai secara diam-diam satu sama lain. Tanpa ada orang tahu, tanpa satupun teman-teman mereka tahu. Dan kini, "catatan diam-diam Kinara" berubah menjadi "catatan diam-diam Ginara (gitakinara)". Dan mereka terus menyimpan catatan diam-diam Ginara, dan tidak pernah sekalipun membuangnya.
     The end .

Tuesday, February 5, 2013

ini (mungkin) cerita nyata



Kejadian ini 8 tahun lalu.

........................................

     "Hai nama saya Arya, Arya Ramadhan" kata Arya ketika diminta memperkenalkan diri di depan kelas.

     "Hai semua, nama aku Tria Ramadhani" kata Tria yang juga diminta memeperkenalkan diri di depan kelas.

     "Cieeeeeeeee.... Kayaknya ada yang jodoh nih" celetuk seorang siswa di kelas itu.

     Tria dan Arya bukanlah anak kembar tetapi mereka mempunyai kemiripan nama, dan ternyata tanggal lahir mereka pun sama. Dan ini bukan sebuah kebetulan sepertinya.

     Ini adalah tahun ajaran baru, sekaligus sekolah baru untuk Tria dan Arya dan siswa baru lainnya.

     SMA Putra Bangsa adalah salah satu sekolah favorit. Dan sekolah itu juga punya banyak cerita untuk Arya dan Tria.

     Sudah menjadi agenda rutin, setiap siswa baru selalu mengikuti masa orientasi siswa. Dan Tria dan Arya termasuk siswa baru di SMA Putra Bangsa tersebut.

      "Siapa nama lo?" Kata seorang kakak kelas yang berlogat jawa.

      "Tria kak," kata Tria sambil tertunduk

      "Tria, ke ruang hukuman sekarang! Katanya lo buat salah ya!!! Jangan sok ya jadi anak baru!"

      Tria hanya diam, dan langsung menuju ruang hukuman, yang disediakan untuk siswa yang melakukan pelanggaran. Tria tidak merasa berbuat salah. Dia bingung kenapa dia harus ke ruang hukuman.

     "Misi ka" kata Tria

     "Oh lo Tria ya? Sini lo!" Kata seseorang kakak kelas yang cukup tampan.

     "Salah saya apa ya?" Kata Tria dengan polosnya

      "Salah lo itu udah buat Miko tergila-gila ama lo tuh!" Kata seseorang kakak kelas yang lain

     "Maksudnya?" Kata Tria bingung

     "Jangan dengerin dia, sini dulu gw mau nanya-nanya" Kata kakak kelas yang bernama Miko

     Memang masa orientasi siswa adalah ajang senior "mencari" junior.

     "Sini Tria, gw gak galak kok. Gw cuma mau kenalan sama lo! Gw Miko"

     "Tria ka"

     "Kalo abis selesai MOS gak usah panggil gw kakak lagi ya, kesannya tua banget. Hahaha oh iya nih " kata Miko sambil memberikan handphonenya kepada Tria

     "Hah? " Tria kebingungan

     "Masukin nomer handphone lo" kata Miko santai

     "Tria bingung, dan Tria menuruti saja apa maunya Miko

     "Gak terpaksa kan ngasih nomernya?" Kata Miko

    "Engga ka, saya boleh balik ke kelas?" Kata Tria

    "Yaudah boleh, makasih ya" kata Miko sambil tersenyum

     Miko adalah kakak kelas yang di sukai sebagian besar murid-murid perempuan. Tapi sayangnya Tria bukanlah salah satu dari sebagian besar itu. Tria tidak suka cara Miko yang menurutnya sangat norak.

     "Eh lo katanya kenalan ama ka Miko?" Kata teman Tria pada saat istirahat

     "Ah engga, kata siapa? Tadi gw dihukum. Siapa sih yang buat berita gitu? Gw gak suka!" Kata Tria sedikit kesal

     Tria memang sedang berbohong. Karena menurut dia berkenalan dengan Miko bukan hal yang harus dibanggakan. Dia hanya memperhatikan satu orang di sekolah ini.

      "Push - up!!!!!! 50 kali!!" Teriak seorang kakak kelas yang sedang menghukum siswa baru.

     "Heh! Lo! Jangan kayak banci! Push up yang bener!!!" Kata seorang kakak kelas lainnya kepada Arya.

      Tapi tiba-tiba...

      " Heh! Itu kenapa?" Kata Sisky seorang kakak kelas yang daritadi tidak marah-marah seperti yang lainnya. Dia hanya memperhatikan saja.

     Tiba-tiba Arya pingsan. Arya ternyata mempunyai penyakit. Yang tidak memperbolehkan dia untuk beraktivitas ekstrim.

     Akhirnya Sisky selaku ketua PMR dan kakak kelas yang lainnya membawa Arya ke UKS. Arya diberi pertolongan pertama. Tapi ternyata dia harus segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

     Melihat kejadian itu Tria dan teman-teman sekelas Arya yang lainnya terlihat sedih dan cemas.

     Akhirnya kegiatan MOS hari itu dihentikan. Dan Arya ternyata mendapat pertolongan yang tepat waktu. Jadinya Arya hanya bermalam di RS selama 2 hari.

     Dan setelah MOS berakhir secara bersamaan Arya sudah diperbolehkan pulang kerumah oleh dokter yang merawatnya.

    Arya hanya istirahat di rumah selama 2 hari saja. Arya takut jika dia harus ketinggalan pelajaran di sekolah.

     "Pagi ma" Kata Arya menyapa ibunya yang sedang menyiapkan sarapan pagi

     "Eh kamu udah bangun, loh kok kamu pakai seragam? Kamu belum boleh keluar rumah dulu! Sekolahnya mulai besok aja" kata mama nya Arya

     "Gak apa-apa kok ma... Aku udah sehat, sehat banget malah. Aku males di rumah gak ngapa-ngapain. Jadi aku udah ngerasa sehat jadinya aku sekolah aja ya, bye mama. Assalamualaikum" kata Arya yang buru2 berangkat ke sekolah sambil mengambil roti dan berpamitan dengan mamanya.

     Sesampainya di depan gerbang sekolah, Arya bertemu Sisky. Ketua PMR yang kemarin menolong Arya.

     "Arya!" Sapa Sisky dari kejauhan

     "Eh ka Sisky"

     "Kamu udah sembuh? Kalo masih belum fit, harusnya gak usah masuk dulu Ya" kata Sisky

     "Engga kok ka, saya gak apa-apa. Udah sehat. Hehe" kata Arya

     "Yaudah deh aku ke kelas duluan ya Ya, bye Arya" kata Sisky sambil melambaikan tangan kepada Arya

     "Iya ka, bye"

     Setibanya Arya di kelas, berbarengan dengan Tria. Ternyata Tria melihat Arya yang sedang berbicara kepada Sisky pada saat di depan gerbang tadi.

     "Cieeeee tadi yang ngobrol ama kak Sisky... Dia primadonanya  sekolah ini looohhh" kata Tria menggoda Arya

     "Eh, apaan sih! Bukannya ditanyain kabar gw kek, malah ngeledek" kata Arya sedikit jengkel

     "Eh marah dia mah! Hahahhaha. Gw yakin kok lo sehat! Jadinya gak perlu gw tanyain lagi gimana kabar lo! Klise banget!" Kata Tria sambil menuju tempat duduknya

     "Eh gw duduk dimana nih? Gw kan baru masuk!" Kata Arya pada temen-temennya

     "Tuh paling belakang kosong!" Kata Tria

     "Yah kok di belakang sih! Ngantuk yang ada gw!" Kata Arya mengeluh

      Tapi Arya tetap duduk di belakang bersama Wirya. Karna sudah tidak ada bangku kosong lagi.

     Semakin hari Miko semakin berusaha mendekati Tria yang terlihat sangat cuek pada Miko. Sedangkan murid-murid perempuan lainnya terlihat iri pada Tria.

     Sedangkan Arya yang akan di ajukan sebagai ketua ekskul basket jika naik kelas 2 nanti. Karena skill basketnya yang sangat baik itu juga diam-diam ditaksir oleh Sisky.

    "Eh Ya, tadi si Sisky minta nomer lo tuh sama gw. Boleh dikasih ga?" Tanya Tria pada saat mereka makan di kantin sekolah.

    "Loh, dia minta nomernya kok sama lo sih?" Kata Arya

     "Ya gak tau lah, malu kali kalo minta langsung sama lo! Lagian lu sih! Udah deket bukannya saling tukeran nomer handphone!" Kata Tria

     "Lo tau gw males sama Sisky, dia cantik sih, cantik banget malah. Tapi asal lo tau, gaya nya itu loh, terlalu cewe banget! Gw gak suka! Keliatan banget tuh cewe rempong banget" kata Arya sambil tertawa

    "Yaaahhh, payah lo mah Ya! Cewe cantik gitu di tolak! Huuuuu cemen!" Kata Tria meledek

    "Nah lo sendiri? Kurang apa coba si Miko noh! Tetep aja lu gak suka kan?"

    "Ih dia mah beda Ya! Keliatan banget player nya" kata Tria yang tiba-tiba unmood

    "Nah kan! Tampang bukan jaminan kan berarti!" Kata Arya

    "Iya sih.. Udah ah gak usah bahas mereka lagi ya" kata Tria

     

     "Harus nya kamu tau, sebenernya aku suka sama kamu...."

     "Eh udah bel ke kelas yuk! " Kata Tria

     Ternyata Arya menyimpan sesuatu di hatinya untuk Tria. Dari pertama mereka daftar di sekolah itu, Arya sudah memperhatikan Tria. Tapi Tria tidak pernah tahu.

      Sampai akhirnya mereka bertemu kembali di kelas yang sama pada tahun ajaran baru. Dan hal yang sama juga pada kelas 3.

     Tria dan Arya mungkin jodoh. Mungkin. Karena selama 3 tahun mereka dipertemukan di kelas yang sama.

    

     *teeeeeeeeeeet.....*. Bel pulang berbunyi. Dan seperti biasa sudah sebulan ini Tria dan Arya selalu pulang bersama karena mereka harus ke tempat bimbingan belajar yang sama.



     "Ya, kok lo gak pernah punya pacar sih di SMA? Ini tahun terakhir loh kita di sekolah ini, lo ketua basket, emang gak mau cari junior cantik ya?" Kata Tria pada saat di perjalanan menuju bimbel

     "Ah gak ah, males. Lah lo sendiri juga jomblo terus kan selama di sini! Udah lah sama-sama jomblo juga!" Kata Arya sambil cengengesan.

     "Sebenernya itu lo yang gw suka! Kenapa sih gak peka banget sih lo!"

      Sebenarnya mereka banyak sekali pengagum rahasianya. Tapi mereka berdua, sepertinya tidak tertarik untuk "berpacaran" selama SMA.

      Setelah belajar yang sangat serius. Tria dan Arya berhasil dalam Ujian Akhir mereka. Setiap sekolah pasti ada acara "coret-coretan" baju. Kebetulan sekolah mereka lulus 100%. Jadi di sekolah Putra Bangsa sangat bersuka cita hari itu. Tidak terkecuali Tria dan Arya.

     Arya akan mengungkapkan semua isi hatinya kepada teman tercantiknya itu. Saat ini juga, ya saat ini.

     "Ya, gw mau ngomong sama lo!" sambil menarik tangan Tria dan menjauh dari keramaian.

     "Kenapa? Serius amat nih kayaknya?" Kata Tria serius

     "Mmmmm... Dari waktu pendaftaran, entah sadar atau gak kita udah ketemu, terus ternyata kita sekelas, dan hebatnya lagi, kita sekelas sampe 3 tahun. Menurut gw itu berarti banget. Dan selama itu gw suka sama lo Ya! Gw suka sama lo TRIA!"

     Tria tidak bisa berkata-kata sejenak. Dia benar-benar terkejut mendengar itu.



     "Wow. Mmmmm gw juga nyadar kok kalo kita udah ketemu dari waktu pendaftaran, kita juga sekelas sampe 3 tahun. Itu luar biasa banget menurut gw. Dan percaya atau gak gw juga suka sama lo!" Kata Tria dengan sedikit gugup

     "Jadi kita?"

     "Kita jadian" kata Tria

     "Gw boleh meluk lo gak?"

     "Gw gak bilang gak boleh" kata Tria malu-malu



     Tiba-tiba.

     Arya yang sedang mencari teman tercantiknya itu, melihat Tria dan Wirya berpelukan. Arya sakit hati, ternyata orang yang di sukai Tria bukan lah Arya. Tapi Wirya.

     Wirya ternyata juga memperhatikan Tria pada saat awal ketemu Tria. Saat pendaftaran masuk sekolah di SMA ini Wirya juga berbarengan dengan Tria begitu juga Arya.

     Wirya juga sekelas dengan Tria selama 3 tahun. Begitu juga dengan Arya. Tapi bukan Arya tokoh utama di hati Tria. Wirya lah orangnya. Wirya yang mengalahkan ketampanan Miko. Dan Tria hanya menganggap Arya sahabat yang berarti buat dia.

     Arya langsung menjauh dari Tria dan Wirya. Arya berpura-pura tidak tahu tentang kejadian itu. Sampai akhirnya, pada saat pulang dari sekolah. Tria menceritakan kejadian yang sudah diketahui oleh Arya.

     "Aryaaaaa... Gw punya pacar doooong"

     "Siapa?" Kata Arya pura-pura kaget

     "Wirya.."

      "Wah selamat ya... Temen gw ada yang juga yang mau hahha" kata Arya sambil mencubit pipi Tria.

     "Aduh! Sakit tau! Lu cari pacar juga dong!!! Eh tau gak! Nanti di Jogja gak kita doang loh! Wirya juga keterima di UGM!! Jadi seru kan" kata Tria yang terlihat senang sekali.

    "Engga ah! Oh iya gw mau ke luar negeri Ya. Minggu depan gw berangkat" kata Arya

     "Hah? Kok lu baru ngomong ini sama gw? Kita kan mau kuliah di Jogja! Kan lo udah janji sama gw Ya!!! Kok lo jahat sih!" Kata Tria yang sangat terkejut

     "Iya maafin gw ya Ya, " kata Arya

     "Ih lo kok beneran jahat sih Ya!!! Yaudah nanti gw anter lo ke bandara." Kata Tria yang mencoba menerima.

     Arya sedang berbohong. Arya baru saja ingin mengurus kuliahnya di luar negeri karena dia mau melupakan Tria. Dia mengurungkan niat nya untuk berkuliah di Jogja bersama Tria. Dan sudah pasti dengan Wirya.

     Arya tidak memberi kabar kepada Tria. Jadi Tria tidak mengantar Arya ke bandara karena dia tidak tahu. Tria sangat sedih dan sedikit marah pada temannya itu. Karena pergi dan menghilang tidak ada kabar.

     "Happy birthday ya Tria!!" Kata ibunya Tria

     "Ih ngapain sih pake ada kue segala, emang aku masih kecil apa? Aku tuh udah 22 tahun bu!" Kata Tria yang baru saja bangun dan akan segera ke tempat kerja.

     "Ya gak apa-apa dong, kan kamu anak ibu satu-satunya yang paling cantik. Mau umurnya 22 kek 30 kek, selama ibu masih ada umur ibu selalu bikin kue buat kamu " kata ibunya Tria

      Hari ini adalah hari ulang tahun Tria, dan juga Arya.

     "Happy birthday sayaaaang" kata Tria

     "Happy birthday juga buat kamu" kata Arya yang sudah ada di depan rumah Tria.

      Setahun yang lalu setelah Arya pulang dari luar negeri, Arya berkata jujur pada Tria. Arya yang sangat menyayangi Tria ternyata tidak bisa melupakan Tria, meskipun telah ke luar negeri sekalipun. Akhirnya setelah Arya pulang dari luar negeri, Arya berkata jujur pada Tria dan akhirnya mereka sepakat untuk tunangan.

     Dan percayalah, cerita ini mungkin nyata. Dan bukan sekedar fiktif belaka. Mungkin kalau kita bilang sesuatu adalah kebetulan, sebenarnya itu adalah TAKDIR yang  telah direncanakan. Seperti Tria yang telah ditakdirkan bersama Arya.

     Sekian. :)