Kejadian ini 8 tahun
lalu.
........................................
"Hai nama saya Arya, Arya
Ramadhan" kata Arya ketika diminta memperkenalkan diri di depan kelas.
"Hai semua, nama aku Tria
Ramadhani" kata Tria yang juga diminta memeperkenalkan diri di depan
kelas.
"Cieeeeeeeee.... Kayaknya ada yang
jodoh nih" celetuk seorang siswa di kelas itu.
Tria dan Arya bukanlah anak kembar tetapi
mereka mempunyai kemiripan nama, dan ternyata tanggal lahir mereka pun sama.
Dan ini bukan sebuah kebetulan sepertinya.
Ini adalah tahun ajaran baru, sekaligus
sekolah baru untuk Tria dan Arya dan siswa baru lainnya.
SMA Putra Bangsa adalah salah satu sekolah
favorit. Dan sekolah itu juga punya banyak cerita untuk Arya dan Tria.
Sudah menjadi agenda rutin, setiap siswa
baru selalu mengikuti masa orientasi siswa. Dan Tria dan Arya termasuk siswa
baru di SMA Putra Bangsa tersebut.
"Siapa nama lo?" Kata seorang
kakak kelas yang berlogat jawa.
"Tria kak," kata Tria sambil
tertunduk
"Tria, ke ruang hukuman sekarang!
Katanya lo buat salah ya!!! Jangan sok ya
jadi anak baru!"
Tria hanya diam, dan langsung menuju
ruang hukuman, yang disediakan untuk siswa yang melakukan pelanggaran. Tria tidak
merasa berbuat salah. Dia bingung kenapa dia harus ke ruang hukuman.
"Misi ka" kata Tria
"Oh lo Tria ya? Sini lo!" Kata
seseorang kakak kelas yang cukup tampan.
"Salah saya apa ya?" Kata Tria
dengan polosnya
"Salah lo itu udah buat Miko
tergila-gila ama lo tuh!" Kata seseorang kakak kelas yang lain
"Maksudnya?" Kata Tria bingung
"Jangan dengerin dia, sini dulu gw
mau nanya-nanya" Kata kakak kelas yang bernama Miko
Memang masa orientasi siswa adalah ajang
senior "mencari" junior.
"Sini Tria, gw gak galak kok. Gw cuma
mau kenalan sama lo! Gw Miko"
"Tria ka"
"Kalo abis selesai MOS gak usah
panggil gw kakak lagi ya, kesannya tua banget. Hahaha oh iya nih " kata
Miko sambil memberikan handphonenya kepada Tria
"Hah? " Tria kebingungan
"Masukin nomer handphone lo"
kata Miko santai
"Tria bingung, dan Tria menuruti saja
apa maunya Miko
"Gak terpaksa kan ngasih
nomernya?" Kata Miko
"Engga ka, saya boleh balik ke
kelas?" Kata Tria
"Yaudah boleh, makasih ya" kata
Miko sambil tersenyum
Miko adalah kakak kelas yang di sukai
sebagian besar murid-murid perempuan. Tapi sayangnya Tria bukanlah salah satu
dari sebagian besar itu. Tria tidak suka cara Miko yang menurutnya sangat norak.
"Eh lo katanya kenalan ama ka
Miko?" Kata teman Tria pada saat istirahat
"Ah engga, kata siapa? Tadi gw
dihukum. Siapa sih yang buat berita gitu? Gw gak suka!" Kata Tria sedikit
kesal
Tria memang sedang berbohong. Karena
menurut dia berkenalan dengan Miko bukan hal yang harus dibanggakan. Dia hanya
memperhatikan satu orang di sekolah ini.
"Push - up!!!!!! 50 kali!!"
Teriak seorang kakak kelas yang sedang menghukum siswa baru.
"Heh! Lo! Jangan kayak banci! Push up
yang bener!!!" Kata seorang kakak kelas lainnya kepada Arya.
Tapi tiba-tiba...
" Heh! Itu kenapa?" Kata Sisky
seorang kakak kelas yang daritadi tidak marah-marah seperti yang lainnya. Dia
hanya memperhatikan saja.
Tiba-tiba Arya pingsan. Arya ternyata
mempunyai penyakit. Yang tidak memperbolehkan dia untuk beraktivitas ekstrim.
Akhirnya Sisky selaku ketua PMR dan kakak
kelas yang lainnya membawa Arya ke UKS. Arya diberi pertolongan pertama. Tapi
ternyata dia harus segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat.
Melihat kejadian itu Tria dan teman-teman
sekelas Arya yang lainnya terlihat sedih dan cemas.
Akhirnya kegiatan MOS hari itu dihentikan.
Dan Arya ternyata mendapat pertolongan yang tepat waktu. Jadinya Arya hanya
bermalam di RS selama 2 hari.
Dan setelah MOS berakhir secara bersamaan
Arya sudah diperbolehkan pulang kerumah oleh dokter yang merawatnya.
Arya hanya istirahat di rumah selama 2 hari
saja. Arya takut jika dia harus ketinggalan pelajaran di sekolah.
"Pagi ma" Kata Arya menyapa
ibunya yang sedang menyiapkan sarapan pagi
"Eh kamu udah bangun, loh kok kamu
pakai seragam? Kamu belum boleh keluar rumah dulu! Sekolahnya mulai besok
aja" kata mama nya Arya
"Gak apa-apa kok ma... Aku udah
sehat, sehat banget malah. Aku males di rumah gak ngapa-ngapain. Jadi aku udah
ngerasa sehat jadinya aku sekolah aja ya, bye mama. Assalamualaikum" kata
Arya yang buru2 berangkat ke sekolah sambil mengambil roti dan berpamitan dengan
mamanya.
Sesampainya di depan gerbang sekolah, Arya
bertemu Sisky. Ketua PMR yang kemarin menolong Arya.
"Arya!" Sapa Sisky dari kejauhan
"Eh ka Sisky"
"Kamu udah sembuh? Kalo masih belum
fit, harusnya gak usah masuk dulu Ya" kata Sisky
"Engga kok ka, saya gak apa-apa. Udah
sehat. Hehe" kata Arya
"Yaudah deh aku ke kelas duluan ya
Ya, bye Arya" kata Sisky sambil melambaikan tangan kepada Arya
"Iya ka, bye"
Setibanya Arya di kelas, berbarengan
dengan Tria. Ternyata Tria melihat Arya yang sedang berbicara kepada Sisky pada
saat di depan gerbang tadi.
"Cieeeee tadi yang ngobrol ama kak
Sisky... Dia primadonanya sekolah ini
looohhh" kata Tria menggoda Arya
"Eh, apaan sih! Bukannya ditanyain
kabar gw kek, malah ngeledek" kata Arya sedikit jengkel
"Eh marah dia mah! Hahahhaha. Gw
yakin kok lo sehat! Jadinya gak perlu gw tanyain lagi gimana kabar lo! Klise banget!" Kata Tria sambil
menuju tempat duduknya
"Eh gw duduk dimana nih? Gw kan baru
masuk!" Kata Arya pada temen-temennya
"Tuh paling belakang kosong!"
Kata Tria
"Yah kok di belakang sih! Ngantuk
yang ada gw!" Kata Arya mengeluh
Tapi Arya tetap duduk di belakang bersama
Wirya. Karna sudah tidak ada bangku kosong lagi.
Semakin hari Miko semakin berusaha
mendekati Tria yang terlihat sangat cuek pada Miko. Sedangkan murid-murid
perempuan lainnya terlihat iri pada Tria.
Sedangkan Arya yang akan di ajukan sebagai
ketua ekskul basket jika naik kelas 2 nanti. Karena skill basketnya yang sangat
baik itu juga diam-diam ditaksir oleh
Sisky.
"Eh Ya, tadi si Sisky minta nomer lo
tuh sama gw. Boleh dikasih ga?" Tanya Tria pada saat mereka makan di
kantin sekolah.
"Loh, dia minta nomernya kok sama lo
sih?" Kata Arya
"Ya gak tau lah, malu kali kalo minta
langsung sama lo! Lagian lu sih! Udah deket bukannya saling tukeran nomer
handphone!" Kata Tria
"Lo tau gw males sama Sisky, dia
cantik sih, cantik banget malah. Tapi asal lo tau, gaya nya itu loh, terlalu
cewe banget! Gw gak suka! Keliatan banget tuh cewe rempong banget" kata
Arya sambil tertawa
"Yaaahhh, payah lo mah Ya! Cewe cantik
gitu di tolak! Huuuuu cemen!" Kata Tria meledek
"Nah lo sendiri? Kurang apa coba si
Miko noh! Tetep aja lu gak suka kan?"
"Ih dia mah beda Ya! Keliatan banget player nya" kata Tria yang
tiba-tiba unmood
"Nah kan! Tampang bukan jaminan kan
berarti!" Kata Arya
"Iya sih.. Udah ah gak usah bahas
mereka lagi ya" kata Tria
"Harus
nya kamu tau, sebenernya aku suka sama kamu...."
"Eh udah bel ke kelas
yuk! " Kata Tria
Ternyata Arya menyimpan sesuatu di hatinya
untuk Tria. Dari pertama mereka daftar di sekolah itu, Arya sudah memperhatikan
Tria. Tapi Tria tidak pernah tahu.
Sampai akhirnya mereka bertemu kembali di
kelas yang sama pada tahun ajaran baru. Dan hal yang sama juga pada kelas 3.
Tria dan Arya mungkin jodoh. Mungkin.
Karena selama 3 tahun mereka dipertemukan di kelas yang sama.
*teeeeeeeeeeet.....*. Bel pulang berbunyi.
Dan seperti biasa sudah sebulan ini Tria dan Arya selalu pulang bersama karena
mereka harus ke tempat bimbingan belajar yang sama.
"Ya, kok lo gak pernah punya pacar
sih di SMA? Ini tahun terakhir loh kita di sekolah ini, lo ketua basket, emang
gak mau cari junior cantik ya?" Kata Tria pada saat di perjalanan menuju
bimbel
"Ah gak ah, males. Lah lo sendiri
juga jomblo terus kan selama di sini! Udah lah sama-sama jomblo juga!"
Kata Arya sambil cengengesan.
"Sebenernya itu lo yang gw suka! Kenapa sih gak peka banget sih
lo!"
Sebenarnya mereka
banyak sekali pengagum rahasianya. Tapi mereka berdua, sepertinya tidak
tertarik untuk "berpacaran" selama SMA.
Setelah belajar yang sangat serius. Tria
dan Arya berhasil dalam Ujian Akhir mereka. Setiap sekolah pasti ada acara
"coret-coretan" baju. Kebetulan sekolah mereka lulus 100%. Jadi di
sekolah Putra Bangsa sangat bersuka cita hari itu. Tidak terkecuali Tria dan
Arya.
Arya akan mengungkapkan semua isi hatinya
kepada teman tercantiknya itu. Saat ini juga, ya saat ini.
"Ya, gw mau ngomong sama lo!"
sambil menarik tangan Tria dan menjauh dari keramaian.
"Kenapa? Serius amat nih
kayaknya?" Kata Tria serius
"Mmmmm... Dari waktu pendaftaran,
entah sadar atau gak kita udah ketemu, terus ternyata kita sekelas, dan
hebatnya lagi, kita sekelas sampe 3 tahun. Menurut gw itu berarti banget. Dan
selama itu gw suka sama lo Ya! Gw suka sama lo TRIA!"
Tria tidak bisa berkata-kata sejenak. Dia
benar-benar terkejut mendengar itu.
"Wow. Mmmmm gw juga nyadar kok kalo
kita udah ketemu dari waktu pendaftaran, kita juga sekelas sampe 3 tahun. Itu
luar biasa banget menurut gw. Dan percaya atau gak gw juga suka sama lo!"
Kata Tria dengan sedikit gugup
"Jadi kita?"
"Kita jadian" kata Tria
"Gw boleh meluk lo gak?"
"Gw gak bilang gak boleh" kata
Tria malu-malu
Tiba-tiba.
Arya yang sedang mencari teman
tercantiknya itu, melihat Tria dan Wirya berpelukan. Arya sakit hati, ternyata
orang yang di sukai Tria bukan lah Arya. Tapi Wirya.
Wirya ternyata juga memperhatikan Tria
pada saat awal ketemu Tria. Saat pendaftaran masuk sekolah di SMA ini Wirya
juga berbarengan dengan Tria begitu juga Arya.
Wirya juga sekelas dengan Tria selama 3
tahun. Begitu juga dengan Arya. Tapi bukan Arya tokoh utama di hati Tria. Wirya
lah orangnya. Wirya yang mengalahkan ketampanan Miko. Dan Tria hanya menganggap
Arya sahabat yang berarti buat dia.
Arya langsung menjauh dari Tria dan Wirya.
Arya berpura-pura tidak tahu tentang kejadian itu. Sampai akhirnya, pada saat
pulang dari sekolah. Tria menceritakan kejadian yang sudah diketahui oleh Arya.
"Aryaaaaa... Gw punya pacar
doooong"
"Siapa?" Kata Arya pura-pura
kaget
"Wirya.."
"Wah selamat ya... Temen gw ada yang
juga yang mau hahha" kata Arya sambil mencubit pipi Tria.
"Aduh! Sakit tau! Lu cari pacar juga
dong!!! Eh tau gak! Nanti di Jogja gak kita doang loh! Wirya juga keterima di
UGM!! Jadi seru kan" kata Tria yang terlihat senang sekali.
"Engga ah! Oh iya gw mau ke luar
negeri Ya. Minggu depan gw berangkat" kata Arya
"Hah? Kok lu baru ngomong ini sama
gw? Kita kan mau kuliah di Jogja! Kan lo udah janji sama gw Ya!!! Kok lo jahat
sih!" Kata Tria yang sangat terkejut
"Iya maafin gw ya Ya, " kata
Arya
"Ih lo kok beneran jahat sih Ya!!!
Yaudah nanti gw anter lo ke bandara." Kata Tria yang mencoba menerima.
Arya sedang berbohong. Arya baru saja
ingin mengurus kuliahnya di luar negeri karena dia mau melupakan Tria. Dia
mengurungkan niat nya untuk berkuliah di Jogja bersama Tria. Dan sudah pasti
dengan Wirya.
Arya tidak memberi kabar kepada Tria. Jadi
Tria tidak mengantar Arya ke bandara karena dia tidak tahu. Tria sangat sedih
dan sedikit marah pada temannya itu. Karena pergi dan menghilang tidak ada
kabar.
"Happy birthday ya Tria!!" Kata
ibunya Tria
"Ih ngapain sih pake ada kue segala, emang
aku masih kecil apa? Aku tuh udah 22 tahun bu!" Kata Tria yang baru saja
bangun dan akan segera ke tempat kerja.
"Ya gak apa-apa dong, kan kamu anak
ibu satu-satunya yang paling cantik. Mau umurnya 22 kek 30 kek, selama ibu
masih ada umur ibu selalu bikin kue buat kamu " kata ibunya Tria
Hari ini adalah hari ulang tahun Tria,
dan juga Arya.
"Happy birthday sayaaaang" kata
Tria
"Happy birthday juga buat kamu"
kata Arya yang sudah ada di depan rumah Tria.
Setahun yang lalu setelah Arya pulang
dari luar negeri, Arya berkata jujur pada Tria. Arya yang sangat menyayangi
Tria ternyata tidak bisa melupakan Tria, meskipun telah ke luar negeri
sekalipun. Akhirnya setelah Arya pulang dari luar negeri, Arya berkata jujur
pada Tria dan akhirnya mereka sepakat untuk tunangan.
Dan percayalah, cerita ini mungkin nyata.
Dan bukan sekedar fiktif belaka. Mungkin kalau kita bilang sesuatu adalah
kebetulan, sebenarnya itu adalah TAKDIR yang telah direncanakan. Seperti Tria yang telah ditakdirkan
bersama Arya.
Sekian. :)
No comments:
Post a Comment