Tuesday, February 5, 2013

ini (mungkin) cerita nyata



Kejadian ini 8 tahun lalu.

........................................

     "Hai nama saya Arya, Arya Ramadhan" kata Arya ketika diminta memperkenalkan diri di depan kelas.

     "Hai semua, nama aku Tria Ramadhani" kata Tria yang juga diminta memeperkenalkan diri di depan kelas.

     "Cieeeeeeeee.... Kayaknya ada yang jodoh nih" celetuk seorang siswa di kelas itu.

     Tria dan Arya bukanlah anak kembar tetapi mereka mempunyai kemiripan nama, dan ternyata tanggal lahir mereka pun sama. Dan ini bukan sebuah kebetulan sepertinya.

     Ini adalah tahun ajaran baru, sekaligus sekolah baru untuk Tria dan Arya dan siswa baru lainnya.

     SMA Putra Bangsa adalah salah satu sekolah favorit. Dan sekolah itu juga punya banyak cerita untuk Arya dan Tria.

     Sudah menjadi agenda rutin, setiap siswa baru selalu mengikuti masa orientasi siswa. Dan Tria dan Arya termasuk siswa baru di SMA Putra Bangsa tersebut.

      "Siapa nama lo?" Kata seorang kakak kelas yang berlogat jawa.

      "Tria kak," kata Tria sambil tertunduk

      "Tria, ke ruang hukuman sekarang! Katanya lo buat salah ya!!! Jangan sok ya jadi anak baru!"

      Tria hanya diam, dan langsung menuju ruang hukuman, yang disediakan untuk siswa yang melakukan pelanggaran. Tria tidak merasa berbuat salah. Dia bingung kenapa dia harus ke ruang hukuman.

     "Misi ka" kata Tria

     "Oh lo Tria ya? Sini lo!" Kata seseorang kakak kelas yang cukup tampan.

     "Salah saya apa ya?" Kata Tria dengan polosnya

      "Salah lo itu udah buat Miko tergila-gila ama lo tuh!" Kata seseorang kakak kelas yang lain

     "Maksudnya?" Kata Tria bingung

     "Jangan dengerin dia, sini dulu gw mau nanya-nanya" Kata kakak kelas yang bernama Miko

     Memang masa orientasi siswa adalah ajang senior "mencari" junior.

     "Sini Tria, gw gak galak kok. Gw cuma mau kenalan sama lo! Gw Miko"

     "Tria ka"

     "Kalo abis selesai MOS gak usah panggil gw kakak lagi ya, kesannya tua banget. Hahaha oh iya nih " kata Miko sambil memberikan handphonenya kepada Tria

     "Hah? " Tria kebingungan

     "Masukin nomer handphone lo" kata Miko santai

     "Tria bingung, dan Tria menuruti saja apa maunya Miko

     "Gak terpaksa kan ngasih nomernya?" Kata Miko

    "Engga ka, saya boleh balik ke kelas?" Kata Tria

    "Yaudah boleh, makasih ya" kata Miko sambil tersenyum

     Miko adalah kakak kelas yang di sukai sebagian besar murid-murid perempuan. Tapi sayangnya Tria bukanlah salah satu dari sebagian besar itu. Tria tidak suka cara Miko yang menurutnya sangat norak.

     "Eh lo katanya kenalan ama ka Miko?" Kata teman Tria pada saat istirahat

     "Ah engga, kata siapa? Tadi gw dihukum. Siapa sih yang buat berita gitu? Gw gak suka!" Kata Tria sedikit kesal

     Tria memang sedang berbohong. Karena menurut dia berkenalan dengan Miko bukan hal yang harus dibanggakan. Dia hanya memperhatikan satu orang di sekolah ini.

      "Push - up!!!!!! 50 kali!!" Teriak seorang kakak kelas yang sedang menghukum siswa baru.

     "Heh! Lo! Jangan kayak banci! Push up yang bener!!!" Kata seorang kakak kelas lainnya kepada Arya.

      Tapi tiba-tiba...

      " Heh! Itu kenapa?" Kata Sisky seorang kakak kelas yang daritadi tidak marah-marah seperti yang lainnya. Dia hanya memperhatikan saja.

     Tiba-tiba Arya pingsan. Arya ternyata mempunyai penyakit. Yang tidak memperbolehkan dia untuk beraktivitas ekstrim.

     Akhirnya Sisky selaku ketua PMR dan kakak kelas yang lainnya membawa Arya ke UKS. Arya diberi pertolongan pertama. Tapi ternyata dia harus segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

     Melihat kejadian itu Tria dan teman-teman sekelas Arya yang lainnya terlihat sedih dan cemas.

     Akhirnya kegiatan MOS hari itu dihentikan. Dan Arya ternyata mendapat pertolongan yang tepat waktu. Jadinya Arya hanya bermalam di RS selama 2 hari.

     Dan setelah MOS berakhir secara bersamaan Arya sudah diperbolehkan pulang kerumah oleh dokter yang merawatnya.

    Arya hanya istirahat di rumah selama 2 hari saja. Arya takut jika dia harus ketinggalan pelajaran di sekolah.

     "Pagi ma" Kata Arya menyapa ibunya yang sedang menyiapkan sarapan pagi

     "Eh kamu udah bangun, loh kok kamu pakai seragam? Kamu belum boleh keluar rumah dulu! Sekolahnya mulai besok aja" kata mama nya Arya

     "Gak apa-apa kok ma... Aku udah sehat, sehat banget malah. Aku males di rumah gak ngapa-ngapain. Jadi aku udah ngerasa sehat jadinya aku sekolah aja ya, bye mama. Assalamualaikum" kata Arya yang buru2 berangkat ke sekolah sambil mengambil roti dan berpamitan dengan mamanya.

     Sesampainya di depan gerbang sekolah, Arya bertemu Sisky. Ketua PMR yang kemarin menolong Arya.

     "Arya!" Sapa Sisky dari kejauhan

     "Eh ka Sisky"

     "Kamu udah sembuh? Kalo masih belum fit, harusnya gak usah masuk dulu Ya" kata Sisky

     "Engga kok ka, saya gak apa-apa. Udah sehat. Hehe" kata Arya

     "Yaudah deh aku ke kelas duluan ya Ya, bye Arya" kata Sisky sambil melambaikan tangan kepada Arya

     "Iya ka, bye"

     Setibanya Arya di kelas, berbarengan dengan Tria. Ternyata Tria melihat Arya yang sedang berbicara kepada Sisky pada saat di depan gerbang tadi.

     "Cieeeee tadi yang ngobrol ama kak Sisky... Dia primadonanya  sekolah ini looohhh" kata Tria menggoda Arya

     "Eh, apaan sih! Bukannya ditanyain kabar gw kek, malah ngeledek" kata Arya sedikit jengkel

     "Eh marah dia mah! Hahahhaha. Gw yakin kok lo sehat! Jadinya gak perlu gw tanyain lagi gimana kabar lo! Klise banget!" Kata Tria sambil menuju tempat duduknya

     "Eh gw duduk dimana nih? Gw kan baru masuk!" Kata Arya pada temen-temennya

     "Tuh paling belakang kosong!" Kata Tria

     "Yah kok di belakang sih! Ngantuk yang ada gw!" Kata Arya mengeluh

      Tapi Arya tetap duduk di belakang bersama Wirya. Karna sudah tidak ada bangku kosong lagi.

     Semakin hari Miko semakin berusaha mendekati Tria yang terlihat sangat cuek pada Miko. Sedangkan murid-murid perempuan lainnya terlihat iri pada Tria.

     Sedangkan Arya yang akan di ajukan sebagai ketua ekskul basket jika naik kelas 2 nanti. Karena skill basketnya yang sangat baik itu juga diam-diam ditaksir oleh Sisky.

    "Eh Ya, tadi si Sisky minta nomer lo tuh sama gw. Boleh dikasih ga?" Tanya Tria pada saat mereka makan di kantin sekolah.

    "Loh, dia minta nomernya kok sama lo sih?" Kata Arya

     "Ya gak tau lah, malu kali kalo minta langsung sama lo! Lagian lu sih! Udah deket bukannya saling tukeran nomer handphone!" Kata Tria

     "Lo tau gw males sama Sisky, dia cantik sih, cantik banget malah. Tapi asal lo tau, gaya nya itu loh, terlalu cewe banget! Gw gak suka! Keliatan banget tuh cewe rempong banget" kata Arya sambil tertawa

    "Yaaahhh, payah lo mah Ya! Cewe cantik gitu di tolak! Huuuuu cemen!" Kata Tria meledek

    "Nah lo sendiri? Kurang apa coba si Miko noh! Tetep aja lu gak suka kan?"

    "Ih dia mah beda Ya! Keliatan banget player nya" kata Tria yang tiba-tiba unmood

    "Nah kan! Tampang bukan jaminan kan berarti!" Kata Arya

    "Iya sih.. Udah ah gak usah bahas mereka lagi ya" kata Tria

     

     "Harus nya kamu tau, sebenernya aku suka sama kamu...."

     "Eh udah bel ke kelas yuk! " Kata Tria

     Ternyata Arya menyimpan sesuatu di hatinya untuk Tria. Dari pertama mereka daftar di sekolah itu, Arya sudah memperhatikan Tria. Tapi Tria tidak pernah tahu.

      Sampai akhirnya mereka bertemu kembali di kelas yang sama pada tahun ajaran baru. Dan hal yang sama juga pada kelas 3.

     Tria dan Arya mungkin jodoh. Mungkin. Karena selama 3 tahun mereka dipertemukan di kelas yang sama.

    

     *teeeeeeeeeeet.....*. Bel pulang berbunyi. Dan seperti biasa sudah sebulan ini Tria dan Arya selalu pulang bersama karena mereka harus ke tempat bimbingan belajar yang sama.



     "Ya, kok lo gak pernah punya pacar sih di SMA? Ini tahun terakhir loh kita di sekolah ini, lo ketua basket, emang gak mau cari junior cantik ya?" Kata Tria pada saat di perjalanan menuju bimbel

     "Ah gak ah, males. Lah lo sendiri juga jomblo terus kan selama di sini! Udah lah sama-sama jomblo juga!" Kata Arya sambil cengengesan.

     "Sebenernya itu lo yang gw suka! Kenapa sih gak peka banget sih lo!"

      Sebenarnya mereka banyak sekali pengagum rahasianya. Tapi mereka berdua, sepertinya tidak tertarik untuk "berpacaran" selama SMA.

      Setelah belajar yang sangat serius. Tria dan Arya berhasil dalam Ujian Akhir mereka. Setiap sekolah pasti ada acara "coret-coretan" baju. Kebetulan sekolah mereka lulus 100%. Jadi di sekolah Putra Bangsa sangat bersuka cita hari itu. Tidak terkecuali Tria dan Arya.

     Arya akan mengungkapkan semua isi hatinya kepada teman tercantiknya itu. Saat ini juga, ya saat ini.

     "Ya, gw mau ngomong sama lo!" sambil menarik tangan Tria dan menjauh dari keramaian.

     "Kenapa? Serius amat nih kayaknya?" Kata Tria serius

     "Mmmmm... Dari waktu pendaftaran, entah sadar atau gak kita udah ketemu, terus ternyata kita sekelas, dan hebatnya lagi, kita sekelas sampe 3 tahun. Menurut gw itu berarti banget. Dan selama itu gw suka sama lo Ya! Gw suka sama lo TRIA!"

     Tria tidak bisa berkata-kata sejenak. Dia benar-benar terkejut mendengar itu.



     "Wow. Mmmmm gw juga nyadar kok kalo kita udah ketemu dari waktu pendaftaran, kita juga sekelas sampe 3 tahun. Itu luar biasa banget menurut gw. Dan percaya atau gak gw juga suka sama lo!" Kata Tria dengan sedikit gugup

     "Jadi kita?"

     "Kita jadian" kata Tria

     "Gw boleh meluk lo gak?"

     "Gw gak bilang gak boleh" kata Tria malu-malu



     Tiba-tiba.

     Arya yang sedang mencari teman tercantiknya itu, melihat Tria dan Wirya berpelukan. Arya sakit hati, ternyata orang yang di sukai Tria bukan lah Arya. Tapi Wirya.

     Wirya ternyata juga memperhatikan Tria pada saat awal ketemu Tria. Saat pendaftaran masuk sekolah di SMA ini Wirya juga berbarengan dengan Tria begitu juga Arya.

     Wirya juga sekelas dengan Tria selama 3 tahun. Begitu juga dengan Arya. Tapi bukan Arya tokoh utama di hati Tria. Wirya lah orangnya. Wirya yang mengalahkan ketampanan Miko. Dan Tria hanya menganggap Arya sahabat yang berarti buat dia.

     Arya langsung menjauh dari Tria dan Wirya. Arya berpura-pura tidak tahu tentang kejadian itu. Sampai akhirnya, pada saat pulang dari sekolah. Tria menceritakan kejadian yang sudah diketahui oleh Arya.

     "Aryaaaaa... Gw punya pacar doooong"

     "Siapa?" Kata Arya pura-pura kaget

     "Wirya.."

      "Wah selamat ya... Temen gw ada yang juga yang mau hahha" kata Arya sambil mencubit pipi Tria.

     "Aduh! Sakit tau! Lu cari pacar juga dong!!! Eh tau gak! Nanti di Jogja gak kita doang loh! Wirya juga keterima di UGM!! Jadi seru kan" kata Tria yang terlihat senang sekali.

    "Engga ah! Oh iya gw mau ke luar negeri Ya. Minggu depan gw berangkat" kata Arya

     "Hah? Kok lu baru ngomong ini sama gw? Kita kan mau kuliah di Jogja! Kan lo udah janji sama gw Ya!!! Kok lo jahat sih!" Kata Tria yang sangat terkejut

     "Iya maafin gw ya Ya, " kata Arya

     "Ih lo kok beneran jahat sih Ya!!! Yaudah nanti gw anter lo ke bandara." Kata Tria yang mencoba menerima.

     Arya sedang berbohong. Arya baru saja ingin mengurus kuliahnya di luar negeri karena dia mau melupakan Tria. Dia mengurungkan niat nya untuk berkuliah di Jogja bersama Tria. Dan sudah pasti dengan Wirya.

     Arya tidak memberi kabar kepada Tria. Jadi Tria tidak mengantar Arya ke bandara karena dia tidak tahu. Tria sangat sedih dan sedikit marah pada temannya itu. Karena pergi dan menghilang tidak ada kabar.

     "Happy birthday ya Tria!!" Kata ibunya Tria

     "Ih ngapain sih pake ada kue segala, emang aku masih kecil apa? Aku tuh udah 22 tahun bu!" Kata Tria yang baru saja bangun dan akan segera ke tempat kerja.

     "Ya gak apa-apa dong, kan kamu anak ibu satu-satunya yang paling cantik. Mau umurnya 22 kek 30 kek, selama ibu masih ada umur ibu selalu bikin kue buat kamu " kata ibunya Tria

      Hari ini adalah hari ulang tahun Tria, dan juga Arya.

     "Happy birthday sayaaaang" kata Tria

     "Happy birthday juga buat kamu" kata Arya yang sudah ada di depan rumah Tria.

      Setahun yang lalu setelah Arya pulang dari luar negeri, Arya berkata jujur pada Tria. Arya yang sangat menyayangi Tria ternyata tidak bisa melupakan Tria, meskipun telah ke luar negeri sekalipun. Akhirnya setelah Arya pulang dari luar negeri, Arya berkata jujur pada Tria dan akhirnya mereka sepakat untuk tunangan.

     Dan percayalah, cerita ini mungkin nyata. Dan bukan sekedar fiktif belaka. Mungkin kalau kita bilang sesuatu adalah kebetulan, sebenarnya itu adalah TAKDIR yang  telah direncanakan. Seperti Tria yang telah ditakdirkan bersama Arya.

     Sekian. :)

No comments:

Post a Comment