Saturday, February 23, 2013

Catatan diam-diam Kinara..



Kinara...
     "Andai kamu tahu, apa yang aku rasakan. Aku ingin berteriak di depan wajah mu, meneriakan aku sayang kamu dari awal kita bertemu. Berteriak, bahwa selama ini wajahmu selalu ada di mimpiku. Dan berucap kamulah yang aku cari, kamulah yang aku tunggu. Tapi itu mustahil, menatap mata mu saja aku tak bisa lebih dari 2 detik. Tapi matamu terlalu sayang untuk tidak di lihat. Tapi mataku terlalu malu untuk melihatmu. Jadi aku hanya melihatmu dari jarak 5meter diantara kita mungkin lebih. Detail sekali memang, ya aku selalu mengingat hal yang detail tentangmu. Semua ucapan yang kamu katakan, jika kita berbicara aku selalu ingan setiap kata nya. Aku juga ingat berapa kali kamu senyum setiap melihat ku. Aku pun ingat berapa kali kamu tertawa setiap mendengar lelucon ku. Aku juga ingat bagaimana senyummu terukir di wajahmu. Aku ingat berapa kali kamu membuat ku kagum dengan kelebihanmu. Ya, aku selalu ingat hal yang mendetail tentang kamu, walau tak banyak orang tahu. Hanya aku dan seperempat bagian hatimu juga mungkin tahu. Sebagian lainnya menganggap itu hanya lelucon."
     Setelah menulis itu di salah satu lembar kertas dibukunya, Kinara merobeknya, lalu melipat sampai seperti gumpalan kertas yang tak berarti, lalu membuangnya.
      Memang cara terbaik untuk mencintai orang secara diam-diam adalah dengan menyembunyikan perasaannya secara diam-diam juga.
     Entah sudah berapa banyak kertas yang kinara buang. Terhitung sejak 2 tahun lalu Dia bertemu Gitara.
     Gitara dan Kinara di pertemukan dalam sebuah kelas semenjak 2 tahun lalu.
     Entah apa yang ada di pikiran Kinara saat bertemu orang itu.
     Gitara adalah orang yang selalu ada di mimpinya. Dan ternyata wajah itu nyata, wajah itu tidak hanya di mimpinya. Sangat terkejut saat Kinara melihat Gitara untuk pertama kalinya.
     Jauh sebelum bertemu Gitara, Kinara selalu bermimpi tentang seseorang. Orang yang tidak pernah dia lihat. Dan mimpi itu selalu sama setiap kali datang. Sesosok wajah yang Kinara yakin akan menjadi masa depannya.
      Dan tepat hari ini, Kinara bertemu dengan wajah itu, Kinara hanya bisa diam dan tanpa kata-kata saat bertemu Gitara.
      Selama 2 tahun Kinara pintar menyembunyikan hatinya dari siapapun. Kinara hanya bercerita pada secarik kertas lalu membuangnya. Selalu begitu sejak bertemu Gitara.
     Gitara adalah anak yang pintar di kelasnya. Anak dari seorang gitaris ini ternyata yang selalu ada di mimpi Kinara.
     Entah maksud apa, dan kenapa sesosok wajah itu benar-benar nyata. Mimpi Kinara ternyata nyata, bukan fantasi atau khayalan saja.
     " Hari ini adalah hari ulang tahun mu, yang berarti lusa adalah ulangtahun ku. Apa kamu ingat kalau lusa adalah ulang tahunku? Tak ingat pun tak apa. Aku sudah membuat kue ulang tahun untukmu. Tapi bodohnya aku, tak ada nyali untuk aku berikan padamu. Menatap mu saja tak lebih dari 2 detik, bagaimana memberi kue ini tanpa harus menatapmu? Apa aku bodoh? Apa aku dungu? Ah sudahlah, kue ini aku simpan saja, biar aku dan bayang wajahmu yang tertinggal di mimpiku semalam saja yang merayakannya. Merayakan ulang tahun "kita". "

     Setelah membuat kue yang akan diberikan pada Gitara, Kinara langsung menulis kata-kata itu lagi dalam secarik kertas. Tapi seperti biasa, setelah selesai dia melipatnya lalu membuangnya.
     Kinara juga tidak akan pernah memberikan kue buatannya sendiri pada Gitara. Nyali Kinara hanya sebatas biji buah jeruk.
     Dua tahun berturut-turut, Kinara hanya merayakan ulang tahun Gitara hanya dengan dirinya sendiri sambil dia membayangkan wajah Gitara yang tertinggal di pikirannya, sisa-sisa mimpi semalam.
      Kinara juga rajin mengumpulkan foto-foto Gitara, entah bagaimana caranya dia bisa dapat foto-foto Gitara. Mungkin karena dia suka sekali dengan fotografi, jadi teman sekelasnya sering memintanya untuk mengabadikan momen-momen di kelasnya. Jadi dengan mudah dia bisa mendapatkan foto Gitara secara eksklusif.
      Semua foto-foto itu tersimpan rapih di balik pintu kamarnya yang di tutupi oleh poster Taylor Lautner. Agar orang lain tidak ada yang tahu, ternyata dibalik poster aktor ganteng kesayangannya, ada foto-foto orang yang hidup dari mimpinya. Dia adalah Gitara.
       Sampai suatu hari, bertepatan dengan ulang tahun Kinara. Semua terungkap.

Gitara...
     
      "Andai kamu juga tahu, kalau aku tahu. Aku selama ini juga memperhatikanmu, sama seperti kau memeperhatikan aku. Aku juga memimpikan mu seperti kau memimpikanku. Aku sering menemukan catatan-catatan kecil mu di tempat sampah, dan aku yakin itu adalah tulisanmu. Aku selalu ingat juga berapa kali kamu tersenyum padaku, berapa kali kita tertawa bersama, dan selalu tidak lebih dekat dari 5meter jarak kita. Aku juga mengingat hal mendetail tentangmu. Hari ini adalah hari ulang tahunmu, dan aku ucapkan Selamat ulang tahun. Dan ini adalah catatan diam2ku yang pertama untukmu. Dan aku berikan juga hadiah kecil untukmu. Sebuah kalung yang tidak terlalu istimewa, tapi cukup cantik untukmu. Serta catatan-catatan mu yang selama ini kamu buang, dan mungkin tidak lengkap, aku kumpulkan dan aku tempel dalam sebuah buku, yang berjudul "catatan diam-diam Kinara" dan mungkin ini bagus jika kamu jadikan sebuah novel. Dari aku yang selalu ada di mimpi dan catatan-catatanmu.
    -Gitara Mesya Fachel- "
    
     Kinara hanya bisa terkejut tanpa bisa berkata apapun, melihat tulisan Gitara yang sengaja diselipkan di buku catatannya. Dan sekotak hadiah berisi buku dan kalung yang indah di dekat tasnya.
      Kinara menganggap ini hanya lelucon, ini tidak nyata atau ini hanya mimpi. Tapi tidak, ini nyata, ini bukan lelucon, dan ini adalah bukan salah satu mimpi Kinara. Gitara telah mengumpulkan beberapa catatan-catatan yang dibuang Kinara. Catatan yang penuh akan namanya. Kinara yakin dia telah menyimpan rapih rahasianya. Tapi ternyata tidak, Gitara telah tahu. Entah harus senang atau marah, atau sedih, atau malu.
      Keesokan harinya Kinara memberanikan diri memakai kalung yang di berikan Gitara.
      Sesampainya di kelas Kinara hanya melirik pada Gitara, dan Gitara hanya tersenyum. Tanpa bicara.
      Mereka masih terus mencintai secara diam-diam satu sama lain. Tanpa ada orang tahu, tanpa satupun teman-teman mereka tahu. Dan kini, "catatan diam-diam Kinara" berubah menjadi "catatan diam-diam Ginara (gitakinara)". Dan mereka terus menyimpan catatan diam-diam Ginara, dan tidak pernah sekalipun membuangnya.
     The end .

No comments:

Post a Comment