"Oh my god!!" Dya mengagetkan
bian
"Kenapa di? Kenapa" tanya bian panik
"Aku gak bawa dompet bi.." Kata dya dengan tampang sedih
"Aduh kok bisa?" Tanya bian
"Iya aku tuh selalu ketinggalan dompet sama kacamata aku bi, gimana
ya"
"Yaudah pake uang ku dulu ya, gak apa2 kok"
"Beneran gak apa2? supir ku
nunggu di parkiran nanti aku minta uang ke pak hari deh supirku, untuk gantiin
uang mu"
"Iya gak apa2 dya, gak diganti juga gak apa2" lanjut bian
sambil ngeluarin uang untuk bayar buku nya dya
"Eh engga, jangan, nanti aku ganti, kamu pulang naik apa?"
Kata dya
"Aku naik angkutan sih" jawab bian
"Yaudah, ntar aku anter kamu pulang
ya" kata dya
"Oke gampang dy"
Selesai urusan.pembayaran buku nya, mereka langsung menuju parkiran, dan
setelah sampe parkiran, ternyata pak hari, supir dya, sedang ngobrol sama supir
lainnya. Ternyata supir itu, adalah supir nya anak cewe yang tadi mereka temui
di kasir toko buku tadi.
Mereka bertiga ketemu lagi di parkiran. Ini bukan kebetulan. Ini adalah
takdir mereka sebagai sahabat. Takdir yang udah di buat sedemikian rupa agar
mereka bertemu dan jadi sahabat.
"Hey, kamu bukannya yang tadi di toko buku?" Sapa dya sama
anak cewe itu
"Eh iya hehehe, by the way makasih ya kamu udh mau ngasih aku ke
kasir duluan tadi, aku paling gak bisa nahan pipis soalnya, hehehe, eh anyway
aku zara, nama kalian siapa?" Tanya si anak cewe tsb
"Aku nadya, call me dya, and he is bian. Nice to meet you"
kata dya ramah
"Kamu sekolah dimana?" Tanya zara
"Aku di sd islamik school" kata dya
"Aku di sd 04 " kata bian
"Kamu dimana?" Tanya bian dan dya hampir berbarengan
"Aku di sd sebelah kamu bi, sd budi darma" jawab zara
Mereka sangat akrab, mereka seperti teman di masa lalu, yang reinkarnasi
dan bertemu lagi di masa sekarang, dya,zara, dan bian. Adalah sahabat baru dan
akan selamanya, ternyata setelah ngobrol yang cukup lama mereka saling tau,
rumah mereka dekat. Mereka mempunyai rumah di perumahan yang sama. Dari situ
mulai lah mereka bertukar nomer telephone.
Balik lagi pada saat zara dan dya di kantin.
"Gak bisa za, aku sama bian tuh gak pernah tau perasaan masing2.
Aku gak pernah denger kalo bian bilang suka sama aku dari dia nya
langsung" kata dya
"Aduh dy, gak ada yang akan nolak suka sama kamu. Apalagi bian. Aku
jadi bingung sendiri sama kalian berdua" sahut zara agak jengkel dengan
sikap temennya tsb
"Tapi aku gak tau za, perasaan aku ini beneran nyata atau hanya
rasa kagum yang terlalu besar sama bian, aku gak mau ngerusak persahabatan
kita, kalo aku ngutarain perasaan aku ke
bian."
"Tapi dy, kamu dan bian tuh udah gak normal! Coba dari kapan kamu
suka sama bian? " Tanya zara
"Dari kita smp mungkin, aku juga gak tau pastinya kapan, tiba2
perasaan kagum yang sangat besar ini bukan makin menipis, malah semakin besar
dan tebal! Malah ada ditambah rasa peduli, dan takut kehilangan bian za! Aku
bingung sama diri aku sendiri!" Curhat dya
"Nah kalo kamu aja bingung gimana aku dy? Saran aku sih bilang ke
bian, sebelom bian bilang sayang ke cewe lain!"
"Aku yakin bian gak pernah suka za sama orang lain, coba aja liat
dia gak pernah deket sama siapapun kecuali kita berdua. Ya kan?"
"Iya juga sih" zara menyetujui
"Hai kalian" sapa bian dari jauh
"Lagi ngomongin aku ya?" Kata bian lagi
"Ih geer engga, eh iya deng lagi ngomongin kamu ngorok waktu kamu
ketiduran kemaren hahahahha" kata zara dan sangat tertawa lepas saat ia
inget kejadian bian ngorok pas lagi ketiduran dirumahnya kemarin
"Ih, kok kamu jail sih! Yang begituan ga usah di inget2
dooong" kata bian sambil nyubit pipi zara
Mereka bertiga lalu ketawa bersama2.
Karna temen2nya udah lengkap, dya langsung pesen makanan buat zara dan
bian.
Semangkok bakso tanpa mecin,sledri,dan bawang goreng untuk zara. Dan seporsi nasi goreng super
pedas buat bian. Dan sepiring syomay untuk dya sendiri. Di tambah 2gelas esteh
manis untuk dya dan zara, dan segelas es jeruk untuk bian.
Itu
rutinitas makanan mereka, tapi anehnya hanya dya yang tau betul kebiasaannya
dan kedua sahabatnya itu.
Zara,dya, dan bian. Setiap hari ketemu, bahkan orang tua mereka udah
nganggep mereka adalah saudara. Mereka juga sering traveling ber3. Mereka pun
berencana buat traveling lagi di liburan kali ini.
"Eh kita liburan kita traveling yuk!" Celetuk bian saat sedang
santai2 di rumah zara
"Ayo kemana nih destiny kita sekarang?" Tanya zara antusias
" Singapure gmana?" Jawab bian
"Ah gak seru, gimana kalo kita backpackeran ke jogya? Setuju
ga?" Kata dya
"Maksudnya backpacker, tanpa pesawat gitu dy?" Tanya zara
"Iya kita naik bis atau kereta yang ekonomi class, gimana? Nanti
disana kita gak nginep di hotel mewah kita nyewa penginepan kecil aja yang
sekamar, mau gak?"
"Kayaknya seru tuh!" Kata bian
"No shoping, no hotel, no plane, oh my god " kata zara
"Siapa bilang kita gak belanja? Kita tetep belanja, tapi bukan di
tempat2 yg mahal, kita bisa belanja di pasar2 tumpah gitu, setuju atau ga? Aku
yakin kalian gak akan nyesel " Tanya dya
"Oke!! Aku setuju" kata bian semangat
"2 lawan 1 mau gimana lagi" kata zara lemes
"Oke bsk aku suruh pak hari beli tiket kereta ke jogja buat kita
bertiga ya?"
"Okeeeeeeeee!!" Kata zara dan bian dengan intonasi yg berbeda.
Satu semangat yang satu lemes dan kurang
semangat
Mereka akhirnya sampai di jogja, dan mereka mulai cari penginepan. Dya
udah prepare segalanya. Sampe dia tau penginepan mana yg mau mereka tinggalin
selama seminggu.
Mereka ke sebuah penginepan yang hijau banget, karna banyak pohon2 kecil
di pot2 yang ditata dengan indahnya. Penginepan yang di dominasi sama kayu2 itu
gak terlalu jauh dari sawah seluas 10hektar. Kebayang dong sejuknya lingkungan
ini. Penginepan yang bertuliskan
"Rumah Asri" di pintu masuknya itu,
adalah penginepan yang murah dan berkualitas yg mereka temui.
"Nah welcome to paradise guys!!" Kata dya
" Waaaahhh rumah asri, bener2 asri ya" kata bian
Zara hanya bisa melongo melihat penginepan yang sederhana tapi indah
ini.
"Kamu bisa aja dy, milih tempatnya" kata zara
"Iya dong aku nanya2 sama pak hari, pak hari kan orang jogja asli,
nah karna kita mau ke jogja aku tanya2 aja tempat2 yg seru di sini, nah
penginepan ini sangat di rekomendasi sama pak hari, gitu bi, za"
"Ohh kamu berati udh niat banget ya bawa kita kesini" kata
bian
"Yaudah kita check in dulu yuk"
Dya
langsung check in ke meja resepsionist
nya. 150rb per malam. Dengan pemandangan indah gini, bener2 good choice.
Mereka hanya nyewa 1 kamar, bian akan tidur di lantai, lalu dya dan zara
akan tidur dikasur. Jelas mereka percaya sama bian. Karna setiap mereka
traveling juga hanya pesan 1 kamar dengan posisi tidur yang sama. Bian selalu
dapet tempat di lantai. Itulah nasib bian.
Di
sana mereka ngalamin banyak hal. Dari mulai bian yang hampir di tabrak kereta
pas mau nyebrang rel kereta.
Kejadiannya mungkin kesalahan teknis, palang pintu kereta mungkin rusak.
Jadi palang rel kereta itu belom ketutup pas bian, dya , dan zara mau nyebrang.
Bian agak ketinggalan di belakang dya dan zara.
Tali sepatu bian lepas dari simpulnya, dan dia langsung berusaha
nyimpulin lagi tali sepatunya. Makanya dia agak ketinggalan di belakang. Pas
bian mau lewatin rel kereta bian hampis aja ketabrak kereta yang tengah melaju
kencang. Tapi untungnya, gerak refleks nya bian masih sangat bagus. Dan bian
hanya "hampir" tertabrak kereta. Dya dan zara sempet menangis saat
sahabat mereka mengalami hal seperti itu.
"BIAAAAANNN" teriak zara dan dya sambil berbarengan
Langsung dya dan zara nyebrang nyamperin bian.
"Kamu gak apa2 bian?" Tanya zara panik
"Kalo kamu tadi ketabrak, aku gak tau gimana jadinya aku bi, kamu
hati2 dong bi" kata dya sambil menangis
"Udah2 kan aku sehat2 aja sekarang, aku masih di kasih kesempatan
buat hidup kalian jangan nangis ya" bian menenangkan sahabat2nya
Zara yg hanya bisa menangis, dia gak bisa ngomong apa2 lagi. Yg dia
lakukan hanya menangis.
Kejadiannya gak hanya itu aja. Sehari sebelom mereka balik ke jakarta,
dya menyempatkan diri ke rumah ibu nya pak hari. Pak hari sempat cerita waktu
itu, kalau ibunya sekarang lagi sakit2an. Dya yang emang baik hati, jadinya
nyempetin diri untuk liat keadaan ibunya pak hari, supirnya.
Sementara zara, dan bian lagi asik belanja, karna mereka dapet banyak
titipan oleh2 dari keluarganya. Terutama mama nya zara, yang sangat suka
belanja. Jadinya zara punya list oleh2 yg hartus dia beli untuk mama nya itu.
Dya memisahkan diri dari mereka berdua. Sementara zara berbelanja di temani
bian. Baru kali ini mereka jalan2 gak lengkap. Dan baru kali ini dya memisahkan
diri dari sahabatnya itu.
Mereka janjian ketemuan di stasiun. Setelah dya selesai dengan
urusannya. Yang ternyata ibunya pak hari sudah agak mendingan. Dan dya seneng
banget bisa ngeliat ibu nya pak hari. Dya juga bawa oleh2 untuk ibunya pak
hari. Beberapa baju yang dia belikan di jogja.
Setelah selesai, dya langsung cepet2 ke stasiun. Dan ternyata.........
To be continued..
No comments:
Post a Comment