Wednesday, May 22, 2013

MUSIM PECAH HATI...

     Kalau kalian di sakiti hatinya oleh seseorang, lalu kalian mengalami yang kau bilang "patah hati" kah?
     Apa kau pernah melihat atau mengalami sendiri, kejadian sebuah piring beling yang jatuh ke lantai secara tidak sengaja? Apa yang terjadi pada piring itu? Ia patah atau pecah?
      Sebenarnya ini hanya masalah kosakata, mungkin kosakata yang ku gunakan tidaklah baik untuk sebagian orang.
     Dulu, dulu sekali. Hatiku pernah mengalami yang aku sebut "pecah hati" . Mungkin kalian menganggap kosakata ini aneh, tapi aku akan menjelaskannya.
    
Asal mula musim pecah hati
...
       Musim baru di lingkungan gw. Ternyata musim tidak hanya ada 2. Selain musim hujan dan musim panas ternyata masih banyak musim yang lainnya.
     Saat ini di sekitar gw sedang terjadi 2musim yang bertolak belakang. "Musim jatuh cinta" dan "Musim pecah hati". Benar-benar bertolak belakang bukan?
    Kami berempat adalah sekelompok orang yang mengalami musim yang berbeda-beda. Yuriko dan Shila adalah wanita yang mengalami musim terindah, "Musim jatuh cinta" . Walaupun dalam musim yang sama, tetapi cara mereka berbeda-beda.
     Shila yang di taksir oleh senior, dan dia pun telah lama menyimpan satu musim di hati nya untuk si senior tersebut. Tanpa berlama-lama Shila dan Zee, nama senior itu, akhirnya mengalami satu musim yang sama. Dan mereka pun senang dan tak ingin segera pancaroba. Semoga saja.
    Lain halnya dengan Yuri. Tanpa pernah ada yang tau selain dirinya sendiri, Tuhan, dan gw.
     Dia sudah 5tahun suka sama Jono. Cowo asal Klaten ini, berhasil menarik perhatian Yuri sejak kita masih di SMA. Dan bukan kebetulan jika mereka di pertemukan kembali dalam 1kampus, dan 1kelas yang sama. Takdir yang sudah dirancang ini, agar Yuri cepat menyelesaikan urusan hatinya dengan Jono. Harusnya.
     Mungkin kalian menganggap Jono adalah cowo katrok dengan muka penuh tompel, dan berkemeja yang dikancing hingga mencekik leher nya setiap hari, dan bercelana bahan? Jika iya. Guys, you wrong!
     Jono. Cowo manis, yang sekaligus jago banget main futsal. Selain itu dia pinter dan gak cupu sama sekali. Penampilan Jono sih biasa aja, tapi entah kenapa Yuri cinta mati sama Jono. Yuri rela menolak beberapa orang yang suka padanya demi Jono. Sewaktu SMA, Yuri selalu memperhatikan Jono. Memperhatikan punggung Jono adalah hobi Yuri. Mengucapkan "goodbye"setelah Jono telah menjauh saat pulang sekolah. Memperhatikan Jono dan tak ada yang tahu. Itulah Yuri dengan keunikannya saat mencintai Jono secara diam-diam.
      Apapun yang Jono suka, Yuri pun akan suka. Tapi Yuri gak pernah menunjukan sesuatu yang special pada Jono. Yuri sangat menyimpan rapih rahasia hati nya itu. Jono pun tidak pernah terlihat dekat dengan seorang cewe pun. Apa dia homo? Oh my god, engga.  Gw yakin dia bukan orang kayak gitu. Menurutnya dia hanya mau pacaran sekali, dan orang itu untuk masa depannya. Yap, cukup prinsiple.
     Sampe sekarang pun sudah 5tahun lamanya Yuri secara diam-diam memperhatikan Jono. Ada apa dengan Yuri?
     Yuri rela dan betah untuk tetap di musimnya sendiri, walaupun musim hujan dan panas telah berganti berkali-kali.
     Jika di tanya mau sampai kapan hanya seperti ini? dia selalu jawab dengan senyum manisnya aja. Dan hanya menggeleng. Ya, Yuri cukup senang hanya dengan seperti ini saja. Cewe berlesung pipi satu itu emang agak aneh.
     Kita tinggalkan Yuri, dengan musim dan cinta griliya nya. Kita beralih ke Anya.
      Zafanya Khairunissa, nama yang cantik untuk orang yang memang cantik. Anyya sedang bermusim.....
     Didi, adalah pangeran hatinya. Anya terlihat sangat bahagia saat bersama didi. Sudah hampir 2bulan dia dekat dengan Didi. Tanpa adanya status diantara mereka, mereka pun terlihat cukup bahagia.
      Sepenting itukah status untuk seorang Anya? Jawabannya (harusnya) iya. Sudah 2bulan ini mereka sangat dekat. Sangat dekat. Terselip kata sayang, dan banyak kecupan di pembicaraan mereka di bbm. Cukup dengan tulisan seperti itu Anya sudah mengganggapnya cukup. Salah.
     Anya ternyata salah besar, suatu hari gw dan Anya pergi ke suatu mall dan sepulangnya kita dari mall kita mampir ke suatu cafe. Dan disana terlihat Didi dengan seorang wanita yang tengah hamil muda yang ia panggil "istri".
      Memang umur Didi dan Anya terpaut 6tahun. Didi telah bekerja di perusahaan swasta di Jakarta. Salahnya Anya tidak benar-benar mengenal Didi dengan baik.
     Saat itu Anya seperti di tampar dan tersungkur hingga lapis bumi yang paling bawah. Didi pun dengan santai memperkenalkan Anya pada ibu muda itu, istrinya, Didi memperkenalkan Anya sebagai adik jauh nya. Brengsek.
      Pecah hati, sedang di alami Anya. Itulah mengapa sebutan patah hati tidak dikenal oleh Anya, dan mungkin gw. Hati nya "pecah" bukan "patah". Terbelahnya banyak bukan hanya dua.
      Ada lagi yang belum diceritakan. Gw.
     Dari semua musim yang ada musim di hidup gw lah yang paling absurd. Kadang musim indah dan paling sering musim pecah hati. Kemarin, adalah awal musim pecah hati gw.
     Awalnya hubungan gw dan Fiko, itu sangat berjalan sesuai hati. Terlalu menjijikan jika ini dibilang special. Fiko adalah sosok yang pas saja saat ini. Lama kelamaan kami saling berjanji untuk mengikat hati dari orang lain. Entah kenapa bisa seserius ini.  Setiap hati punya cerita masing-masing, dengan kendala dan solusi nya sendiri.
     Suatu sore, gw kehilangan kabar dari Fiko. Karena terlalu khawatir, karna Fiko sedang sakit saat itu (katanya). Gw memberanikan ke kosannya. Dan saat itu musim indah hati gw berubah jadi semusim dengan Anya. Musim pecah hati.
      Fiko sedang bermesraan dengan sosok yang hampir membuat gw pingsan. Gara.
      Fiko akhirnya mengaku kalau dia memiliki perbedaan dengan lelaki kebanyakan. Akhirnya gw pun agak menerima dan berjanji akan merahasiakan ini dari teman teman  di kampus.
     Jadi kalian telah tau apa perbedaan dari pecah hati dan patah hati kan?
     Karena setiap kesakitan oleh hati, akan membuat hati mu pecah bukan hanya terbelah dua.

                                     Sekian :)
                           thanks for reading

No comments:

Post a Comment